%0 Thesis
%9 Masters
%A Robby Zidni Ilman ZF, NIM.: 1820501001
%B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
%D 2022
%F digilib:53956
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Turuq Fahm al-Hadis, Ibnu ‘Asyur dan Kritik Wacana
%P 104
%T REKONSTRUKSI TURUQ FAHM AL-HADIS  PERSPEKTIF IBN ‘ASYUR
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53956/
%X Pemahaman hadis Muhammad Tahir Ibn ‘Asyur (w.1973 M) didasarkan pada  posisi nabi dalam penyampaian hadis selama ini jarang menjadi sentuhan tersendiri,  melainkan lebih kepada substansi hadis yang banyak diteliti. Ibn Asyur memiliki  ketertarikan mendalami bagaiamana posisi nabi saw dalam penyampaian sabdanya.  Hal tersebut dapat dirunut dari sosok al-Qarrafiyag menjadi awal perhatian terhadap  maqasidal-syariah dengan tiga kategori possition yang meliputi kehakiman (alqaḍā’),  keagamaan (al-fatwā) dan politik (al-imāmah) kemudian dilanjut ibn ‘Asyur  menjadi dua belas diantaranya; al-tasyrīʻ (pembentukan syariat agama), al-fatwā  (pemikiran/opini agama), al-qaḍā’ (putusan hukum), al-imārah (keputusan politik),  al-hadyu (petunjuk), al-ṣulḥ (kontrak damai), isyārah ’alā al-mustasyīr  (pertimbangan), al-naṣīḥah (saran), takmīl al-nufūs (penguatan mental),  taʻlīmḥaqā’iq al-ʻāliyyah (pengajaran nilai-nilai luhur),al-ta’dīb (pendidikan  pekerti), al-tajarrudʻan al-irsyād (pernyataan tanpa motif tertentu)..  Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat dua rumusan permasalahan yaitu  pertama pemahaman hadis nabi saw menurut Muhammad Tahir Ibn ‘Asyur. Secara  garis besar pemaparan rumusan masalah pertama memaparkan tentang perjalanan  intelektual Muhammad Ibn’Asyur dan pemahaman dalam keilmuan hadis yang ia  ketahui. Rumusan masalah berikutnya prihal apa kekurangan dan kelebihan  pemahaman dan kekurangan pemahaman hadis nabi saw menurut pandangan ulama’  lainnya semisal Al-Qarrafi, Ibn Qatadah, Jaser Audah, Yusuf al-Qaradhawi.  Penelitian ini menggunakan Metode pemilahan hadis sesuai dengan fokus pada  posisi nabi saw dalam bersabda, menggunakan pendekatan analisis wacana yang  dikembangkan ‘Ābid al-Jābirī dalam tiga pisau yaitu analisis Bahasa, Analisis  Sejarah (historis) dan Kritik Ideologi. Demikian penelitian ini ditemukan bagaiamana  struktur bahasa yang disampaikan dan posisi bagaimana penyampai saat itu,  dilanjutkan dengan mencari secara detail ideologi maksud yang disamipaikan  menggunakan maqasid syari’ah dan pemilahan hadis nabi saw.  Berdasarkan latar belakang dan teori yang digunakan, penulis menyimpulkan  pembahasanan ini pada dua hal, pertama mengenal lebih dekat ibn ‘asyur dalam  intelektual bidang maqasid syariah dan hadis dan diferensiasi dimana dalam hal ini  akan menjadi jawaban dalam menelusuri posisi nabi saw melalui pandangan  subjektif ibn ‘asyur. Selama ini kajian hadis hanya terfokus kepada ilmu matan hadis  sedangkan membahas nabi saw dalam kapasitas apa beliau bersabda menjadi  pembeda dengan penelitian yang lain. Kedua, berdasarkan pemahaman hadis ibnu  ‘asyur dalam bidang maqasid syariah mejadi poin tertentu dalam medalami hadis  nabi SAW menggunakan Asbabul wurud dan Substansi hadis itu sendiri dengan  orientasi menemukan posisi nabi menjadi dua belas kategori yang menjadi identitas  ibn ‘asyur dalam kajian hadis.
%Z Pembimbing : Dr. Ali Imran, S.Th.I., M.S.I.