TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA. ID - digilib53957 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53957/ A1 - Irfa? Amalia, S.H, NIM.: 18205010029 Y1 - 2022/07/07/ N2 - Islam tumbuh dan berkembang di tengah realitas masyarakat yang memiliki ragam pengalaman sosial, historis, ekonomi, politik, budaya, ilmu pengetahuan dan seterusnya, sehingga ajarannya selalu berjalan mengikuti kesejarahan pemeluknya. Jumlah umat muslim yang besar baik di Indonesia maupun dalam skala dunia dengan identitas budaya di tengah kemajuan media sosial, membuat ajaran al-Qur?an dan hadis menjelma menjadi ?gejala pasar? yang dapat dipertukarkan untuk meraih keuntungan. Saat ini banyak ditemukan tindak komodifikasi Islam termasuk ajaran al-Qur?an dan hadisnya. Ia ditransformasikan mejadi komoditas yang komersial, sebagaimana yang dilakukan oleh brand-brand pakaian muslim ternama seperti Ainayya, Elzatta dan Azmeela. Sejak konten ajaran al-Qur?an dan hadis difungsikan sebagai media promosi busana muslim di online shop Instagram, maka konten ajaran al-Qur?an dan hadis tersebut berubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tukar. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana konten ajaran al-Qur?an dan hadis dikomodifikasi oleh akun online shop busana muslim melalui media sosial Instagram dan bagaimana pemaknaan terhadap konten al-Qur?an hadis yang dikomodifikasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian media sosial (social media research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif, mendasarkan pada data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik studi dokumentasi. Kerangka konseptual dan landasan teori yang dipakai adalah komodifikasi, teori semiotika Roland Barthes dan teori tafsir kontekstual dari ayat terkait. Hasil dari penelitian ini adalah beberapa online shop busana muslim di Instagram seperti Ainayya, Elzatta dan Azmeela telah melakukan praktik komodifikasi ajaran al-Qur?an dan hadis dengan cara memvisualisasi konten berisi ajaran al-Qur?an dan hadis sebagai media promosi produk-produk mereka. Jika dimaknai menurut perspektif semiotika, secara umum konten berisi ajaran al-Qur?an dan hadis tersebut memberi kesan adanya keinginan pemilik online shop tersebut untuk mengidentikkan brandnya sebagai brand islami yang peduli terhadap masyarakat muslim disertai dengan motif mencari keuntungan sebagai tujuan awalnya. Dilihat dari makna mitosnya, konten-konten tersebut dirasa memiliki bobot makna sakral yang kuat sebab bersumber dari al-Qur?an dan hadis yang jelas sumbernya. Dalam konteksnya, konten tentang ajaran al-Qur?an dan hadis ini tidak mengandung unsur merugikan agama sebagaimana larangan tindak menjual ayat Allah yang disebutkan dalam QS. 2: 41 dan QS. 5: 44. Sebab komodifikasinya tidak sampai menyembunyikan kebenaran Islam. Konten ini justru turut menjadi media penyebaran ajaran al-Qur?an dan hadis di dunia digital secara cuma-cuma. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - komodifikasi ajaran al-Qur?an dan hadis KW - pemaknaan KW - promosi di Instagram. M1 - masters TI - KOMODIFIKASI AJARAN AL-QUR?AN DAN HADIS PADA ONLINE SHOP PAKAIAN MUSLIM DI INSTAGRAM AV - restricted EP - 169 ER -