TY - THES N1 - Pembimbing : Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. ID - digilib53959 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53959/ A1 - Danang Fachri Adz Dzikri, S.Ag., NIM.: 18205010054 Y1 - 2022/06/27/ N2 - Nasionalisme yang pada awalnya merupakan suatu paham yang lahir dari rahim ilmu politik, pada perjalanannya, tidak bisa dilepaskan dari dialektika lintas keilmuan, termasuk dengan keilmuan Islam. Kenyataan ini pun direspons oleh dunia Islam dengan dua respons besar: menerima atau menolak. Kelompok yang menolak melihat bahwa nasionalisme adalah paham yang memunggungi al-Qur`an, sementara kelompok yang menerima memandang ada titik temu antara paham tersebut dengan semangat yang diusung al-Qur`an. Hal ini tidak terlepas dari adanya beberapa term terkait nasionalisme yang diakomodasi oleh al-Qur`an, yakni terkait negara-bangsa, seperti ummah-balad-syu?ub. Sebagian term memiliki makna yang spesifik, sementara sebagian yang lain mengandung makna yang sangat kaya. Perbedaan jangkauan dan potensi makna masing-masing term tersebut tentunya mengandung tujuan atau maq??id tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menjawab bagaimana nasionalisme menurut al-Qur`an yang digambarkan melalui tiga term tersebut, serta mengapa ayat-ayat nasionalisme perlu ?dibaca? dengan pendekatan tafsir maqa?idi ala Abdul Mustaqim, agar diperoleh gambaran mengenai konsep nasionalisme yang Qur`ani, dengan metode deskriptif-analitis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui beberapa hal berikut. Pertama, al-Qur`an mengakomodasi konsep negara-bangsa yang merupakan variabel utama terkait nasionalisme melalui term-term seperti ummah-balad-syu?bah. Kedua, dalam al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang merekam adanya cinta tanah air (nasionalisme) yang ditunjukkan nabi. Ketiga, dilihat dari tafsir maq??id?, ayat-ayat yang memuat term ummah-balad- syu?ub mengandung isyarat akan pentingnya hif? ad-daulah, yang sekaligus merupakan wasilah terlaksananya hif? al-b?`ah, hif? an-nafs, hif? an-nasl, dan maqa?idi as-syari?ah lainnya. Karena pada kenyataannya maqa?idi as-syari?ah tak akan tercapai jika negara tidak aman dan damai. Keempat, melalui sudut pandang tafsir maq??id?, diperoleh maqa?idi dari ayat-ayat yang memuat ketiga term itu, bahkan dari ayat non-hukum sekalipun. Kelima, nasionalisme versi pembacaan tafsir maqa?idi merupakan nasionalisme yang Qur`ani, dengan memperhatikan sisi spiritual, ekologi, bahkan semua unsur dalam maqa?idi , karena pembacaan ini tidak berhenti pada makna konteks masa lalu, dan mengedepankan al-?ibrah bi maqa?idi al-Qur`an. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - nasionalisme KW - tafsir nasionalisme KW - tafsir maqa?idi KW - ummah KW - balad KW - dan syu?ub KW - ummah KW - balad KW - dan syu?ub M1 - masters TI - AYAT NASIONALISME DALAM AL QUR?AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASHIDI AV - restricted EP - 136 ER -