@mastersthesis{digilib53960, month = {August}, title = {PEMIKIRAN K.H. AHMAD RIFA?I (1786-1871 M.) DAN K.H. SHOLEH DARAT (1820-1903 M.) TENTANG RELASI SYARI?AT, TAREKAT, DAN HAKIKAT: STUDI PERBANDINGAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18205010062 Aniq Fahmi}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Dr. H. Shofiyullah MZ, S.Ag.,M.Ag}, keywords = {Pemikiran Tasawuf, Kiai Ahmad Rifa?i, Kiai Sholeh Darat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53960/}, abstract = {Penyebaran Islam di Nusantara, khususnya di Jawa pada era awal, sangat kental akan praktik-paktik tasawuf yang selanjutnya berdampak pada terjadinya akulturasi budaya diikuti oleh para tokoh serta masayarakat Jawa. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran dan kontribusi Wali Songo dengan pendekatan sufistik dalam dakwahnya. Penyebaran Islam bercorak tasawuf selanjutnya terus berlanjut mewarnai sejarah perkembangan Islam di Nusantara, termasuk di Jawa, dengan model dan strategi yang berbeda. Dua diantara tokoh yang sangat terkenal adalah K.H. Ahmad Rifai (1786-1871 M) dan K.H. Soleh Darat (1820-1903 M). Jika dilihat dalam karya-karyanya yang meliputi beberapa bidang keilmuan Islam keduanya dinilai memiliki kecenderungan sufistik. Selain itu, pemikiran keduanya juga dekat dengan unsur lokalitas. Akan tetapi, dalam pemikirannya K.H. Sholeh Darat memiliki kecenderungan kritis terhadap budaya lokal di satu sisi dan K.H. Ahmad Rifa?i relatif lebih toleran. Dalam hal ini, dengan melakukan studi perbandingan tentang syari?at, tarekat, hakikat serta relasinya dalam pemikiran tasawuf kedua tokoh ini akan didapati gambaran yang jelas mengenai perkembangan pemikiran tasawuf di Jawa. Data primer penelitian ini adalah kitab Abyanal Hawa?ij karya K.H. Ahmad Rifa?i dan kitab Minha?j al-Atqiya?' fi? Syar{\d h} Ma'rifah al-A{\.z}kiya?' ila? {\d T}ari?q al-Auliya?' karya K.H. Sholeh Darat. Sedangkan data sekunder terdiri dari kitab-kitab lain karya kedua tokoh ini serta teks-teks, dokumen-dokumen atau karya-karya lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis filosofis model strukturalisme genetik. Data yang telah dikumpulkan dan didokumentasikan selanjutnya dideskripsikan, dieksplorasikan, dan dianalisis melalui tiga unsur: 1) Menganalisis intrinsik teks itu sendiri; 2) Meruntut akar-akar historis secara kritis latar belakang tokoh; 3) Menganalisis kondisi sosio-historis yang melingkupinya. Adapun hasil dari penelitian ini adalah relasi syari?at, tarekat, dan hakikat dalam pemikiran Kiai Ahmad Rifa?i menekankan pada pelaksanaan syari?at dan hakikat secara bersamaan, sedangkan tarekat yang dimaknai secara sederhana. Pemahaman agama yang mencakup Usul, Fiqh, dan Tasawuf K.H. Ahmad Rifa?i menyebabkan efek samping secara langsung menyentuh kehadiaran pemerintah kolonial yang harus dibersihkan. Sedangkan, relasi syari?at, tarekat, dan hakikat Kiai Sholeh Darat menekankan pada pelaksanaan syari?at secara konsisten yang hingga dapat mencapai hakikat. Tarekat lebih diartikan sebagai seperangkal moralitas setelah seorang benar-benar dapat menjalankan syari?at dengan konsisten. Satu konsekuensi logis dari sosok Kiai Sholeh Darat sebagai penganut pemikiran tasawuf sunni yang konsisten terhadap pelaksanaan syari?at menjadi salah satu alasan sikap kritis Kiai Sholeh Darat terhadap sinkretisme. Titik temu antara pemikiran Kiai Ahmad Rifa?i dan Kiai Sholeh Darat tentang relasi syari?at, tarekat, dan hakikat terletak pada gagasan menciptakan keseimbangan antara syari;at tarekat, dan hakikat sebagaimana yang digagas oleh para tokoh tasawuf sunni.} }