eprintid: 53963 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 12241 dir: disk0/00/05/39/63 datestamp: 2022-10-06 05:20:15 lastmod: 2022-10-06 05:20:15 status_changed: 2022-10-06 05:20:15 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: sophanshofwan@gmail.com creators_name: Abdul Qadri, S.Ag, NIM.: 19205010014 title: RADISI PEMBACAAN KITAB SAHIH AL-BUKHARI DI BULAN RAJAB (Studi Living Hadis di Pondok Pesantren Darunna’im, Pontianak Kalimantan Barat) ispublished: pub subjects: A divisions: aq_filis full_text_status: restricted keywords: TRADISI, SAHIH AL-BUKHARI, BULAN RAJAB, Studi Living Hadis, Darunna’im, Pontianak Kalimantan Barat note: Pembimbing : Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I. abstract: Penelitian ini mengkaji sebuah tradisi Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri yang dilakukan selama bulan Rajab di pesantren Darunna’im Pontianak, Kalimantan Barat. Hadis yang merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an serta standar keteladan kehidupan Nabi Muhammad saw. Namun di pesantren Darunna’im, himpunan hadis-hadis Imam Bukhari tersebut hanya sekedar dibaca dan dilafalkan tanpa terjadi proses transmisi pengetahuan, layaknya pembacaan al-Qur’an pada umunya yang bersifat ibadah. Hal itu menunjukkan bentuk penerimaan hadis (teks) dan S{ah}i>h} al-Bukha>ri yang tidak biasa, terlebih telah mentradisi turun-temurun hanya dengan kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri dan hanya di bulan Rajab. Untuk itu, penelitian ini berusahan menemukan motif tindakan membaca teks hadis Nabi Muhammad saw, resepsi dan transformasi tradisi Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri di pesantren Darunna’im. Menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz terkait motif sebab (because of motive) dan motif tujuan (in order to motive) dan teori resepsi, serta transformasi tradisi Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tradisi Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri di Darunna’im Pontianak Kalimantan Barat merupakan praktik rutin membaca teks hadis selama bulan Rajab. Tradisi tersebut dimulai dengan pembukaan, pembacaan, dan ditutup dengan perayaan penutupannya di akhir bulan Rajab. Dilakukan secara bergilir oleh santri dan santri alumni baik dihadapan pengasuh dan secara indivud hingga khatam, tanpa penjelasan dan pemaknaan hadis yang dibaca. Adapun motif sebab (because of motive) dan motif tujuan (in order to motive) yang melatari pelaku tradisi Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri tersebut; yang pertama adalah merupakan tradisi al-salaf al-s{alih}, melestarikan dan menghidupkan Sunnah Nabi saw, keagungan S{ah}i>h} al-Bukha>ri, serta ziarah ulama. Dan yang kedua adalah mencari berkah (tabarruk), mustajab doa, mendekatkan diri pada Nabi saw, serta kesembuhan dan keselamatan. Pembacaan Kitab S{ah}i>h} al-Bukha>ri itu merupakan bentuk praktik living hadis yang berorientasi pada pertunjukan (performance) bukan informatif. Hadis yang terkumpul dalam S{ah}i>h} al-Bukha>ri mejadi objek yang dihidupkan melalui tindakan membaca teks dengan membunyikan atau melisankan (kembali) hadis yang diam dalam lembaran-lembaran kertas tersebut. Sehingga hadis Nabi berada dalam ruang publik atau lebenswelt dalam istilah Alfred Schutz, Dan ini, merupakan bentuk resepsi pertama yakni resepsi performatif hadis Nabi Muhammad saw dalam upaya “menghidupkan Sunnah Nabi” melalui pembacaan hadis, dari tiga bentuk resepsi performatif. Bentuk kedua adalah resepsi performatif S{ah}i>h} al-Bukha>ri sebagai upaya mencari keberkahan Allah (tabarruk) pada atau melalui S{ah}i>h} al-Bukha>ri serta pada teks hadis Nabi dalam kitab tersebut. Menjadikannya layaknya al-Qur’an dalam kapasitasnya sebagai teks yang memiliki akses berkah Allah saat dibaca. Ketiga adalah resepsi performatif praktik tradisi leluhur asal Yaman sejak hampir 150 tahun yang lalu. Dan bentuk terakhir merupakan bentuk penerimaan awal tradisi Pembacaan S{ah}i>h} al-Bukha>ri di bulan Rajab oleh pesantren Darunna’im. Hal tersebut menunjukkan transformasi praktik pembacaan hadis yang bermula sebagai periwayatan, pengajaran dan penyebarannya sejak awal Islam. Kemudian di abad ke-3 H berkembang sebagai praktik permohonan dan di abad ke-7 H muncul menggunakan kitab hadis S{ah}i>h} al-Bukha>ri yang dibaca ataupun dibawa. Dan terakhir menjadi institusi atau tradisi rutin selama bulan Rajab yang telah dipopulerkan kalangan habaib sejak abad ke-19 M di Indonesia. date: 2022-08-12 date_type: published pages: 143 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: Abdul Qadri, S.Ag, NIM.: 19205010014 (2022) RADISI PEMBACAAN KITAB SAHIH AL-BUKHARI DI BULAN RAJAB (Studi Living Hadis di Pondok Pesantren Darunna’im, Pontianak Kalimantan Barat). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53963/1/19205010014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53963/2/19205010014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf