relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53968/ title: PERGESERAN NILAI SAKRALITAS PADA TRADISI ONDEL-ONDEL BETAWI (STUDI KASUS SANGGAR BABA ACANG) creator: Farhan Agung Ahmadi, NIM.: 19205022056 subject: Studi Agama Agama description: Ondel-ondel itulah nama yang disematkan oleh masyarakat Betawi kepada boneka raksasa berukuran tinggi kurang lebih 2 M dan memiliki lebar 80 CM. Boneka raksasa yang memiliki bentuk hasil deformasi tubuh manusia namun tanpa bagian leher ini sudah ada dan bertahan ditengah kehidupan masyarakat Betawi sejak berabad-abad silam. Dimasa awal kemunculannya ondel-ondel dipercaya memiliki sebuah kekuatan magis dan merupakan sarana untuk berkomuikasi/meminta bantuan kepada roh-roh nenek moyang, ondel-ondel digunakan untuk mengusir dan menangkal marabahaya oleh masyarakat Betawi, sehingga mereka mempunyai keyakinan akan kesakralan ondel-ondel. Walaupun sampai dengan saat ini kita masih dengan mudah menemukan ondel-ondel ditengah kehidupan masyarakat Betawi, namun masyarakat Betawi modern sepertinya sudah tidak lagi memiliki keyakinan yang sama dengan masyarakat Betawi tradisional. Mereka memiliki anggapan ondel-ondel hanya sebagai sebuah seni hasil kebudayaan yang bernilai biasa saja atau profan. Hal ini dibuktian dengan pemakain ondel-ondel sebagai pelengkap acara kebudayaan Betawi, hiasan, daya tarik wisata dan bahkan digunakan sebagai sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan dengan cara mengamen. Terdapat tiga hal yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, sejauh mana pemaknaan ondel-ondel pada sanggar Baba Acang? Kedua, bagaimana cara yang ditempuh oleh pemerintah dan tokoh masyarakat dalam upaya pelestarian ondel-ondel? Ketiga, masih adakah nilai sakral ondel-ondel diera modern? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun penelitian menggunakan pendekatan studi agama dan sosial-antropologi yang bersifat deskriptif-analitik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori sakral dan profan dari Mercia Elliade. Hasil penelitian menunjukkan tiga hal. Pertama, anggota sanggar Baba Acang memaknai ondel-ondel sebagai sebuah seni budaya dan tradisi masyarakat Betawi yang harus tetap dilestarikan. Kedua, pemerintah dan tokoh Betawi berupaya agar ondel-ondel tetap lestari dengan menetapkannya sebagai ikon budaya Betawi dan menyelenggarakan acara untuk memperkenalkan ondel-ondel. ketiga, pada masyarakat Betawi modern sudah tidak ada lagi nilai sakral pada tradisi ondel-ondel. date: 2022-06-08 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53968/1/19205022056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53968/2/19205022056_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Farhan Agung Ahmadi, NIM.: 19205022056 (2022) PERGESERAN NILAI SAKRALITAS PADA TRADISI ONDEL-ONDEL BETAWI (STUDI KASUS SANGGAR BABA ACANG). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.