TY - JOUR ID - digilib540 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/540/ A1 - HERMAN LEONARD BECK, Y1 - 2008/07/14/ N2 - Sampai sekarang setiap tahun sangat banyak orang Maroko baik dari dekat maupun dai jauh datang ke kota Mawlay Idris Yang berada dalam Jabal Zarhun pada kesempatan imawsim/i Idris I. Kelihatannya adanya perayaan ini karena perilaku orang mistik yang termahsyur yang bernama Abdal-Qadir al-Alami al-Idrisi (w. 1850). Orang tersebut lebih dikenal sebagai Qaddur al-Alami. Sebetulnya keturunan Idris I ini tinggal di kota Miknas yang terletak kira-kira 30 kilo dari kota Mawlay Idris, tetapi setiap hari Jumat Ia biasa mendirikan isalat/i pada makam nenek moyang Idris I di Mawlay Idris. Pada suatu tahun yang kering sekali, penduduk Miknas datang kepadanya untuk memajukan permintaan untuk menjadi perantara kepada Allah. Abd al-Qadir alAlami memerintahkan teman-teman sekotanya untuk berjalan ke Mawlay Idris dengan prosesi yang khidmat. Orang Miknas melaksanakan nasihat Abd al-Qadir al-Alami. Permohonan mereka ditanggapi, dan sejak itu penduduk Miknas menziarahi makam Idris I pada setiap tahun. Demikianlah, kubur orang suci ini menjadi pusat pemujaan dengan banyak upacara agama, yang paling menyolok adalah imawsim/i tahunan. Dalam lintasan waktu perayaan imawsim/i untuk menghormati Idris I ini mengalami beberapa perubahan. Pada permulaannya hanya ada satu perayaan yang diselenggarakan oleh penduduk Miknas. Fas, Jabal Zarhun dan daerah sekelilingnya. Sebagai akibat dari kontroversi antara penduduk Fas dan Miknas tentang pimpinan upacara, sekarang imawsim/i ini terdiri dari dua pesta yang masing-masing dirayakan tidak lama antara satu dengan yang lain. Selama ini imawsim/i Idris I dirayakan pada bulan Mei, tetapi pada waktu pesta itu, terjadi pada bulan September. Bermacam-macam upacara korban seperti sapi jantan dan binatang-binatang yang lain, berubah menjadi hadiah dan lainnya. Peranan yang dimainkan pada waktu imawsim/i ini oleh tarikat-tarikat agama, seperti tarikat Alamiyya, tarikat Isawa dan tarikat Hamadsha, juga tidak lagi sama. Bagi penduduk Fas yang setiap tahun merayakan pesta Idris II, yang merupakan putra Idris I dan yang dianggap sebagai pendiri kota Fas itu, menziarahi makam ayahnya di kota Mawlay Idris, yang terletak kira-kira 60 kilo dari kota mereka, merupakan bagian dari kewajiban menjalankan upacara agama untuk menghormati orang suci kota mereka sendiri.b PB - Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta JF - /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 40 Th. 1990/ KW - Tempat Suci KW - Politik KW - Sultan Ismail KW - Mawlana Idris I KW - Mawlay Idris KW - Jabal Zarhun TI - TEMPAT SUCI SEBAGAI PUSAT PERHATIAN POLITIK : SULTAN ISMAIL DAN PENGAGUNGAN MAWLANA IDRIS I DI MAWLAY IDRIS DALAM JABAL ZARHUN AV - public ER -