eprintid: 54052 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/05/40/52 datestamp: 2022-10-12 01:48:05 lastmod: 2022-10-12 01:48:05 status_changed: 2022-10-12 01:48:05 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Zakaria Saputra, NIM.: 15120062 title: UPAYA PELESTARIAN TRADISI KIRAB HADEGING PERDIKAN TAWANGSARI DI DESA TAWANGSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR TAHUN 2010-2019 ispublished: pub subjects: S subjects: isl_tradi divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Kirab, Hadeging Perdikan Tawangsari, Pelestarian Tradisi note: Pembimbing: Zuhrotul Latifah, S.Ag. M.Hum abstract: Pakubuwana II dan Pangeran Mangkubumi tercatat telah memberikan layang kekancingan kepada K.H. Abu Mansur terkait hak otonomi di Tawangsari. Pada masa perdikan, Desa Tawangsari memiliki hubungan dekat dengan Kasultanan Yogyakarta. Seiring perkembangannya, hubungan kedua pihak terputus karena masing-masing fokus dengan urusan pemerintahan sampai berakhirnya status perdikan Tawangsari tahun 1979. Pada tahun 2010 hubungan dengan Kasultanan Yogyakarta tersambung kembali melalui identitas K.H. Abu Mansur sebagai keturunan Mataram. Kedekatan hubungan tersebut menginisiasi upaya untuk melestarikan sejarah dan mengenalkan budaya Desa Tawangsari secara luas, yaitu melalui Kirab Hadeging Perdikan Tawangsari. Tradisi tersebut diprakarsai oleh keluarga K.H. Abu Mansur dengan mendatangkan bregada prajurit Kasultanan Yogyakarta. Permasalahan penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi upaya pelestarian tradisi kirab di Desa Tawangsari tahun 2010-2019? Bagaimana bentuk usaha untuk melestarikan tradisi kirab yang ada di Desa Tawangsari pada tahun 2010-2019? Bagaimana dampak adanya pelestarian tradisi Kirab di Desa Tawangsari bagi keluarga K.H. Abu Mansur, Pemerintah Desa, dan masyarakat Desa Tawangsari? Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi budaya yang berguna untuk mengungkapkan bentuk interaksi sosial dan budaya khususnya tradisi yang ada di Desa Tawangsari. Untuk mempermudah penelitian digunakan teori struktural fungsionalisme dari Talcot Parsons. Penelitian ini mengungkap upaya pelestarian tradisi kirab yang ada di desa Tawangsari dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat langkah: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya upaya pelestarian tradisi kirab Hadeging Perdikan Tawangsari dilatarbelakangi oleh empat hal yaitu pengungkapan identitas K.H. Abu Mansur, hubungan dekat dengan Kasultanan Yogyakarta, pelestarian sejarah dan realisasi kirab Hadeging Perdikan Tawangsari, serta adanya dorongan masyarakat dan Pemerintah Desa Tawangsari. Prosesi kirab Hadeging Perdikan Tawangsari dimulai dengan iringan bregada prajurit Kasultanan Yogyakarta bersama rombongan masyarakat, pembacaan kekancingan dan silsilah K.H. Abu Mansur di Mataram, berdoa bersama dan rebutan gunungan. Kirab yang sudah terlaksana dimulai tahun 2017 sampai tahun 2019 kecuali tahun 2020 karena adanya wabah virus covid 19. Pelaksanaan kirab telah memberi dampak bagi sentana dalem, masyarakat dan Pemerintah Desa Tawangsari pada bidang sosial, agama, pendidikan, ekonomi dan politik. Kirab Hadeging Perdikan Tawangsari dicanangkan sebagai tradisi tahunan yang akan tetap dilestarikan oleh Desa Tawangsari. date: 2022-06-13 date_type: published pages: 107 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Zakaria Saputra, NIM.: 15120062 (2022) UPAYA PELESTARIAN TRADISI KIRAB HADEGING PERDIKAN TAWANGSARI DI DESA TAWANGSARI KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG JAWA TIMUR TAHUN 2010-2019. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54052/1/15120062_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54052/2/15120062_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf