@phdthesis{digilib54054, month = {June}, title = {UPAYA PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN WAYANG BEBER PACITAN TAHUN 2002- 2015 M}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 15120068 Khoirul Muzakki Zidna}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Maharsi. M.Hum}, keywords = {Wayang Beber, Inovasi Wayang, Wayang Beber Sakbendino}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54054/}, abstract = {Wayang beber adalah wayang tertua yang ada di Indonesia, keberadaannya hanya ada di dua tempat yaitu Pacitan dan Gunung Kidul, perbedaan wayang beber Pacitan dan Gunung Kidul terletak pada alur cerita nya yang berbeda, wayang beber Wonosari memiliki dua cerita yaitu Remen Mangunjaya, dan Jaka Karebet, sedangkan wayang beber Pacitan bercerita tentang Jaka Kembang Kuning. Naladerma adalah dalang pertama wayang beber Pacitan. Hingga penelitian ini dilakukan dalang wayang beber Pacitan memasuki generasi ke 13. Masalah besar terjadi ketika wayang beber Pacitan memasuki generasi dalang ke 12 dimana dalang wayang beber mengalami kekosongan, hal tersebut diperparah dengan wayang beber Pacitan yang sulit berkembang. Peneliti berusaha menganalisis upaya pengembangan dan pelestarian wayang beber Pacitan tahun 2002-2015,menggunakan pendekatan Budaya. Peneliti menggunakan teori konflik dari Lewis A Coser dan teori tentang komodifikasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research).Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang digunakan untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu melalui empat langkah yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari analisis teori serta metode penelitian sejarah tersebut mengungkapkan bahwa upaya pengembangan dan pelestarian wayang beber Pacitan tahun 2002-2015, terfokus pada usaha dalam pengembangan wayang beber Pacitan dan terciptanya Wayang Beber Sakbendino adalah bentuk dari komodifikasi wayang beber untuk masyarakat Islam.} }