TY  - THES
N1  - Pembimbing: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D.
ID  - digilib54165
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54165/
A1  - Rodiea Toezzahra, NIM.: 15720047
Y1  - 2022/07/13/
N2  - Kyai merupakan tokoh keagamaan yang memiliki peran vital
dalam struktur sosial masyarakat. Sebagai penyi?ar ajaran agama Islam,
kyai kerap dipandang sebagai seorang tokoh kharismatik bukan hanya
karena kecakapannya dalam berdakwah tetapi juga karena karamah
(kelebihan) yang dimiliki olehnya sehingga sosoknya dianggap sebagai
sumber barokah (kebaikan) bagi masyarakat. Kharisma tersebut tidak
hanya melekat kepada sosok seorang kyai sebagai pemuka agama
sekaligus pemimpin pondok pesantren tetapi juga kepada keturunannya
bahkan kepada lembaga pondok pesantren itu sendiri, seperti yang
terjadi pada Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
Kharisma yang dimiliki oleh KH. Mohammad Hasan atau yang lebih
umum dikenal masyarakat sebagai Kyai Hasan Sepuh atau Kyai Hasan
Genggong kini turut melekat kepada keturunannya para Kyai pengasuh
ponpes Zainul Hasan Genggong dan mengalami pelembagaan sehingga
ponpes Zainul Hasan kemudian dikenal serta diyakini oleh masyarakat
sebagai pondok seribu barokah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
institusionalisasi kharisma tersebut serta faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya proses institusionalisasi kharisma di Pondok
Pesantren Zainul Hasan Genggong. Penelitian dirancang menggunakan
metode kualitatif dengan teknik analisis data desktriptif yang dipilih
untuk mengungkap data dan fakta lapangan yang tidak dapat
digambarkan hanya dengan statistik dan data angka-angka pengukuran.
Teori yang digunakan sebagai kerangka pikir adalah teori otoritas
kharismatik Max Weber sebagai salah satu tipe legitimasi otoritas
kepemimpinan.
Dari penelitian yang dilakukan kemudian diketahui bahwa
institusionalisasi kharisma kyai terhadap ponpes Zainul Hasan
Genggong terjadi dengan beberapa tahapan proses. Pertama diawali
dari pengakuan masyarakat akan barokah Kyai Hasan Genggong
sebagai pemimpin yang kharismatik, kemudian penanaman doktrin
agama kepada masyarakat dan penyebarluasan cerita kekaramahan
Kyai Hasan Genggong untuk menjaga otoritas kharismatik, tahap
terakhir adalah rutinisasi Kharisma Kyai Hasan Genggong kepada
generasi kepemimpinan penerusnya untuk mempertahankan otoritas
kharismatik dan citra barokah lembaga pondok pesantren yang
diwarisinya. Beragam faktor yang mempengaruhi institusionalisasi
kharisma tersebut diantaranya terdiri atas faktor internal yang meliputi
figur Kyai Hasan Genggong, figur pengasuh penerus kepemimpinan
xiv
Kyai Hasan Genggong dan santri serta alumni ponpes Zainul Hasan
Genggong. Sedangkan Faktor eksternal terdiri dari kepercayaan dan
pengakuan masyarakat terhadap barokah ponpes Zainul Hasan
Genggong dan para Kyai penerus ponpes Zainul Hasan Genggong.
PB  - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
KW  - Pondok Pesantren
KW  -  Kharisma
KW  -  Kyai Hasan Genggong
M1  - skripsi
TI  - PROSES INSTITUSIONALISASI KHARISMA PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG, DESA KARANGBONG, KECAMATAN PAJARAKAN, KABUPATEN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR
AV  - restricted
EP  - 170
ER  -