%A NIM.: 15720047 Rodiea Toezzahra %O Pembimbing: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. %T PROSES INSTITUSIONALISASI KHARISMA PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG, DESA KARANGBONG, KECAMATAN PAJARAKAN, KABUPATEN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR %X Kyai merupakan tokoh keagamaan yang memiliki peran vital dalam struktur sosial masyarakat. Sebagai penyi’ar ajaran agama Islam, kyai kerap dipandang sebagai seorang tokoh kharismatik bukan hanya karena kecakapannya dalam berdakwah tetapi juga karena karamah (kelebihan) yang dimiliki olehnya sehingga sosoknya dianggap sebagai sumber barokah (kebaikan) bagi masyarakat. Kharisma tersebut tidak hanya melekat kepada sosok seorang kyai sebagai pemuka agama sekaligus pemimpin pondok pesantren tetapi juga kepada keturunannya bahkan kepada lembaga pondok pesantren itu sendiri, seperti yang terjadi pada Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Kharisma yang dimiliki oleh KH. Mohammad Hasan atau yang lebih umum dikenal masyarakat sebagai Kyai Hasan Sepuh atau Kyai Hasan Genggong kini turut melekat kepada keturunannya para Kyai pengasuh ponpes Zainul Hasan Genggong dan mengalami pelembagaan sehingga ponpes Zainul Hasan kemudian dikenal serta diyakini oleh masyarakat sebagai pondok seribu barokah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses institusionalisasi kharisma tersebut serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses institusionalisasi kharisma di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Penelitian dirancang menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis data desktriptif yang dipilih untuk mengungkap data dan fakta lapangan yang tidak dapat digambarkan hanya dengan statistik dan data angka-angka pengukuran. Teori yang digunakan sebagai kerangka pikir adalah teori otoritas kharismatik Max Weber sebagai salah satu tipe legitimasi otoritas kepemimpinan. Dari penelitian yang dilakukan kemudian diketahui bahwa institusionalisasi kharisma kyai terhadap ponpes Zainul Hasan Genggong terjadi dengan beberapa tahapan proses. Pertama diawali dari pengakuan masyarakat akan barokah Kyai Hasan Genggong sebagai pemimpin yang kharismatik, kemudian penanaman doktrin agama kepada masyarakat dan penyebarluasan cerita kekaramahan Kyai Hasan Genggong untuk menjaga otoritas kharismatik, tahap terakhir adalah rutinisasi Kharisma Kyai Hasan Genggong kepada generasi kepemimpinan penerusnya untuk mempertahankan otoritas kharismatik dan citra barokah lembaga pondok pesantren yang diwarisinya. Beragam faktor yang mempengaruhi institusionalisasi kharisma tersebut diantaranya terdiri atas faktor internal yang meliputi figur Kyai Hasan Genggong, figur pengasuh penerus kepemimpinan xiv Kyai Hasan Genggong dan santri serta alumni ponpes Zainul Hasan Genggong. Sedangkan Faktor eksternal terdiri dari kepercayaan dan pengakuan masyarakat terhadap barokah ponpes Zainul Hasan Genggong dan para Kyai penerus ponpes Zainul Hasan Genggong. %K Pondok Pesantren, Kharisma, Kyai Hasan Genggong %D 2022 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib54165