%0 Thesis %9 Skripsi %A Moh Ishak, NIM.: 15510058 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2022 %F digilib:54312 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sapi Sonok, Tradisi, Filsafat %P 96 %T TRADISI FESTIVAL SAPI SONOK DI DESA BATU KERBUY PASEAN PAMEKASAN MADURA (TINJAUAN FILSAFAT NILAI) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54312/ %X Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya di mana dalam sapi sonok dikenal dengan simbol kelembutan masyarakat Madura khususnya di Desa Batu Kerbuy. Akan tetapi tradisi festival sapi sonok yang ada di Desa Batu Kerbuy, Pasean Pamekasan Madura tetap menarik untuk dinikmati. Sapi sonok merupakan kontes sapi betina pilihan dari berbagai umur, yaitu yang dihias dengan kecantikan sapi dan dandanan yang semenarik mungkin. Mulai dari pangonong, kain pakaian yang diselendangkan pada sapi yang bersulamkan benang emas yang berkilau, kelimting, dan kulit sapi terlihat bersih terawat dengan kuku dan tanduk yang terpelihara. Festival sapi sonok yang diselenggarakan setahun sekali menghadirkan nuansa estetika yang cukup menatik untuk dikaji, oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih dalam lagi mengenai nilai filosofis tradisi festival sapi sonok di desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan. Penelitian ini berusaha untuk menjawab dua rumusan masalah yaitu: bagaimana praktik tradisi festival Sapi Sonok di Desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan, dan apa makna tradisi festival Sapi Sonok di Desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan Madura ditinjau dari perspektif filsafat nilai? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui praktik tradisi festival sapi sonok di desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan, serta mengetahui pandangan pandangan tokoh agama di desa Batu Kerbuy tentang tradisi festival sapi sonok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reserch) yang bersifat deskriptif analitis. Penelitian ini dilakukan di Desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan. Alat pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan, bahwa praktik sapi sonok merupakan sepasang sapi betina yang telah terlatih menunjukkan kebolehannya melakukan gerakan-gerakan indah dan gemulai, yang dihias bak ratu kecantikan dengan dandanan menarik. Mulai dari pangonong, kain pakaian yang bersalumkan emas yang berkilauan ketika ditimpa sinar matahari, beludru merah dan juga kuning, kayu ukir juga tidak ketinggalan kelinting (bebunyian) hanya saja tidak menggunakan kaleles. Dalam prakteknya, ketika sapi sonok ingin ditampilkan atau dipajang akan dihiasi semaksimal mungkin baik dari segi pakaian dimana dalam pakai sapi terdapat beberapa rumbai-rumbai yang bergelantungan dan tak kalah menariknya, kulit sapi terlihat bersih terawat dengan kuku dan tanduk yang terpelihara pula. Tradisi sapi sonok yang dilakukan setiap tahun sekali di desa Batu Kerbuy, Pasean, Pamekasan memiliki nilai filosofis seperti nilai solidaritas, sosial, budaya dan keagamaan. Selain itu, tradisi sapi sonok memiliki makna dan yang relevan terhadap nilai keislaman seperti saling menghormati, harmonis, dan rukun antara sesama manusia. %Z Pembimbing: Ali Usman, M.Si