%0 Thesis %9 Skripsi %A Muhammad Subchan Munawwar, NIM.: 15550020 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2022 %F digilib:54355 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sifat Malu, Iman, Yusuf al Qardhawi %P 74 %T MALU DALAM HADIS PRESPEKTIF YUSUF AL QARDHAWI (KAJIAN MA’ANIL HADIS) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54355/ %X Baginda Nabi Muhammad bersabda ,”aku diutus untuk menyempurnakan akhlak,”.ini menunjukan bahwa Islam juga mengajarkan pranata sosial, khususnya yang berkaitan dengan etika moral. Dalam kaitannya persoalan ini, ada Riwayat (hadis) yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. Melewati seorang laki-laki yang sedang menasehati saudaranya tentang malu, dia berkata sesungguhnya kamu sungguh pemalu sehingga seakan-akan dia berkata”malu telah mencelakakan dirimu” maka Rasulullah saw. Bersabda: tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu itu Sebagian dari Iman. Malu (al-Haya’) adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan seseuatu yang rendah dan tidak baik. Hadis yang fungsinya sebagai sumber hukum juga mengupas isu tentang malu Sebagian dari iman. Misalnya hadis riwayat Abu Dawud yang menjelaskan bahwa iman itu terdiri dari Tujuh puluh bagian. Yang paling utama ialah ucapan (pengakuan) “tiada Tuhan selain Allah” dan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari iman. Dalam penelitian ini ada dua hal pokok yang menjadi acuan pertama menemukan pemaknaan hadis-hadis malu adalah Sebagian dari imkan yang jelas sehingga mendekati kebenaran. Kedua melacak keontekstualisasi dari pemaknaan hadis-hadis tersebut. Untuk memperoleh pemahaman yang mendekati kebenaran maka menggunakan prespektif Yusuf Al-Qardhawi. Metode yang digunakan dalam studi terhadap malu adalah Sebagian dari iman adalah kajian Ma’anil Hadis. %Z Pembimbing: Drs. Indal Abror, M.Ag.