%A NIM.: 18107020019 Dosi Cahyati %O Pembimbing: DR. Muryanti, S. Sos., M.A %T REPRESENTASI RELASI GENDER DALAM FILM R. A. KARTINI (1982) %X Secara umum pembahasan mengenai gender disebabkan karena terjadinya konstruksi sosial terhadap perempuan yang menimbulkan marjinalisasi dan subordinasi. Menurut Edward Wilsons perjuangan kesetaraam gender dapat dilihat dari adanya salah satu pihak yang menjadi pejuang terhadap perubahan dari (gender differences). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bentuk-bentuk gender, mendeskripsikan tentang bagaimana gender terjadi dan bagaimana caranya mengatasi adanya ketidakadilan gender serta menganalisis gender yang terkandung dalam film R.A. Kartini (1982). Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gender milik Edward Wilsons dalam teori tersebut terbagi menjadi tiga konsep utama yaitu konsep Nurture, konsep Nature dan konsep Equilibrium. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa scane atau adegan-adegan yang menampilkan tentang Representasi Relasi Gender yang ada di dalam Film R. A. Kartini (1982) yang terjadi di dalam keluarga dan lingkungan diantaranya adalah perempuan tidak boleh melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, perempuan tidak memiliki hak untuk memilih dan memberikan keputusan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, seperti merubah tradisi yang sudah ada (pingitan dan sistem feodal), dalam lingkungan keluarga lebih menonjolkan sisi kemaskulinan dimana laki-laki berhak atas segalanya. Dalam film ini juga menunjukan bahwa tidak terjadinya perubahan terhadap diskriminasi dan marjinalisasi terhadap perempuan, nyatanya masih terjadinya tindakan yang menyudutkan perempuan dengan perlakuan yang buruk terhadap perempuan. tetapi dalam film ini sesosok Kartini berupaya untuk mendobrak budaya patriarki yang menempatkan posisi laki-laki sebagai otoritas utama dibandingkan perempuan, budaya patriarki memberikan pengaruh dan bisa merubah pola pikir masyarakat. Sesosok Kartini berjuang menghilangkan budaya patriarki dengan cara mensubtitusikan budaya yang baru, Kartini ingin kedudukan perempuan disetarakan dengan laki-laki, merubah citra seorang perempuan menjadi sesosok yang mulia dan memperbaiki pribadi manusia menjadi lebih baik hal ini menjadi langkah kecil untuk menupaskan paradigma patriarki yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat. %K gender; film R.A. Kartini; perempuan %D 2022 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib54371