%A SAHLANI - NIM. 04111748 %O Pembimbing: Prof. DR. Alwan Khoiri, MA. %T FI'IL AL-KALAM FI AL-QUR'AN BIRIJMATIYAH FI BA'DH AL-AYAT AL-DINIYAH %X ABSTRAK Al-Qur'an secara tekstual memang tidak pernah berubah, tetapi penafsiran atas teks selalu berubah, sesuai konteks ruang dan waktu Manusia. Oleh karna itu, Al-Qur'an selalu membuka diri untuk dianalisis, dipersepsi, dan diinterpretasikan (ditafsirkan) dengan berbagai alat, metode, dan pendekatan untuk menguak dan mengetahui serta memahami isinya yang sebenarnya. Berbagai macam metode dan tafsir serta ilmu-ilmu kebahasaan diajukan sebagai jalan untuk membedah makna yang terkandung dalam Al-Qur'an. Al-Qur'an seakan membarikan tantangan kepada manusia untuk dibedah, tetapi semakin dibedah rupanya semakin banyak makna dan penafsiran yang tidak diketahui oleh manusia. Semakin ditelaah nampaknya semakin kaya pula makna yang terkuak darinya. Sedangkan dalam Al-Qur'an sendiri tak lepas dari sebuah komunikasi di dalamnya, dan dalam setiap proses komunikasi, terjadilah apa yang disebut peristiwa tutur dan tindak tutur. peristiwa tutur adalah berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur. dalam satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat dan situasi tertentu. Peristiwa tutur merupakan peristiwa sosial, karena menyangkut pihak-pihak yang bertutur dalam situasi dan tempat tertentu. Peristiwa tutrur inilah merupakan rangkaian dari sejumlah tindak tutur (speech act) yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan. Begitupun dengan ummat muslim, mereka tidak lepas dari proses tindak tutur, baik itu dalam kahidupan sehari-hari maupun dalam memahami dasar-dasar agama yang menjadi acuan bagi kehidupan mereka. Al-Qur'an sebagai dasar hukum bagi ummat Islam, juga tidak lepas dari proses tindak tutur, yang merupakan bentuk ujaran yang bertujuan untuk menjawab problematika masyarakat yang terjadi pada masa Rasululloh SAW, serta masa setelah beliau wafat. Kesimpulan, Bahwa tidak semua ayat dalam al-Qur'an memerlukan tindak perlokusi, dan yang di maksud Agama yang benar dalam al-Qur'an adalah Agama yang mentauhidkan Alloh dan mengesakanNya dan tidak mensyirikanNya dengan sesuatu apapun. div %K al-Qur'an, ungkapan bahasa, lokusi, ilokusi, dan perlokusi %D 2011 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib5438