@phdthesis{digilib54553,
           month = {May},
           title = {REPRESENTASI PEREMPUAN ISLAM DALAM FILM ?TJOET NJA? DHIEN?},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 07210064 Decka Armyka},
            year = {2013},
            note = {Pembimbing: Saptoni, M.A},
        keywords = {Ketimpangan Gender, Perempuan Islam, Tjoet Nja? Dhien},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54553/},
        abstract = {ilm ini berjudul ?Tjoet Nja? Dhien?. Disutradarai oleh sutradara
kenamaan, Eros Djarot. Penelitian ini berjudul Representasi Perempuan
Islam dalam Film Tjoet Nja' Dhien. Peneliti ingin memahami secara
mendalam tentang sosok perempuan Islam yang direpresentasikan dalam
film Tjoet Nja' Dhien. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana Representasi Perempuan Islam dalam Film Tjoet Nja' Dhien?.
Tujuan peneliti disini adalah untuk memahami secara mendalam tentang
sosok perempuan Islam yang direpresentasikan dalam film Tjoet Nja' Dhien.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang
memaparkan situasi serta peristiwa yang terjadi didalam cerita film Tjoet
Nja' Dhien dengan menggunakan analisa semiotika untuk menganalisis
objek penelitian. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model Roland Barthes, dimana ia menganalisa berdasarkan sistem
?Denotasi-Konotasi? yang mengarah pada makna-makna kultural yang
melibatkan simbol-simbol, historis dan hal-hal yang berhubungan dengan
emosional.
Dalam penelitian ini, perempuan Islam digambarkan sebagai sosok
yang berjiwa pemimpin. Kepemimpinan dari watak perempuan Islam masih
terlihat banyak digambarkan disini. Ketika sebuah ucapan dari Cut Nyak
Din pasti selalu dituruti oleh pasukanya, termasuk saat berani membunuh
kaum pengkhianat karena bersekutu dengan kaum kafir Belanda. Jiwa Jihad
Fisabililah pun melekat pada perempuan Islam dengan menggambarkan
kepemimpinan bagai Nabi Muhammad. Sifat pemimpin yaitu bagaimana
rasa berani mati asalkan tidak menyerah dengan kaum kafir.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis gender, penelitian ini
menemukan bahwa tidak terjadi marginalisasi perempuan yang di
representasikan dalam film ini, ditunjukan pada scene satu dan scene dua,
Cut Nyak Din membuat keputusan dan menunjuk sang suami Teuku Umar
untuk menjadi panglima perang melawan kafir Belanda. Pada scene tiga dan
scene empat juga menunjukan tidak terjadi subordinasi perempuan yang di
representasikan dalam film ini, Pang Laot yang melihat kondisi kesehatan
Cut Nyak Din yang kurang baik dan mengajak untuk menyerahkan diri
kepada Belanda, namun ditolak secara tegas oleh Cut Nyak Din. Sedangkan
pada scene lima menunjukan terjadinya gender dan kekerasan yang
dilakukan perempuan, Cut Nyak Din terpaksa memerintahkan anak buahnya
untuk membunuh salah satu pengikutnya yang berkhianat, tetapi dengan
alasan kuat yaitu menumpas seorang pengkhianat bangsa Indonesia.
Sedangkan pada scene enam, scene tujuh, scene delapan dan scene sembilan
menunjukan adanya gender dan beban kerja perempuan, Cut Nyak Din
harus berpikir keras menyusun strategi perang dan menyusun jumlah
pasukan untuk melawan Belanda.}
}