relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54587/
title: PERILAKU PENGHORMATAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE DAN ABDI DALEM KRATON YOGYAKARTA TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN
creator: Luthfianah, NIM.: 09523007
subject: Pondok Pesantren
subject: Santri
description: Perempuan yang menjadi pemimpin masih mengundang pro kontra dalam  perkembangannya. Hal ini terjadi karen adanya kekhawatiran dari kaum lelaki  akan adanya dominasi kaum perempuan sehingga bisa melalaikan kodratnya.  Perempuan menurut Budaya Jawa hanya boleh bekerja di rumah, mereka harus  bisa macak (berhias diri), masak (memasak), manak (melahirkan). Dengan adanya  stereotyp tersebut menjadikan ruang gerak wanita menjadi sempit dan tidak bebas  untuk menyatakan pendapatnya. Anggapan bahwa perempuan adalah makhluk  lemah dan selalu membutukan bantuan kau lelaki juga merupakan sebab tidak  bolehnya perempuan menjadi seorang pemimpin. Tetapi sekarang di banyak  tempat sudah banyak perempuan yang menjadi pemimpin seperti Bu Nyai  Barokah dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang sangat dihormati oleh santri dan  Abdi Dalem dengan perilaku penghormatan yang bermacam-macam sesuai  dengan tempat dan waktu mereka bertemu.  Perilaku penghormatan anggota terhadap pemimpin perempuan telah terjadi di  dua tempat yang berbeda budaya, yakni Pondok Pesantren Nurul Ummah dan  Kraton Yogyakarta. Ada berbagai macam bentuk penghormatan oleh Santri dan  Abdi Dalem terhadap pemimpin perempuan di kedua tempat tersebut beserta  motivasi anggota yang melakukannya. Juga terdapat persamaan dan perbedaan  perilaku penghormatan pada keduanya. Dan untuk melihat fenomena tersebut  digunakan dua metode pokok dalam fenomenologi agama yaitu epoche bahwa  fenomena yang tertangkap adalah nyata dan apa adanya, dan eidetik bahwa  perilaku yang dilakukan berdasarkan kesadaran diri dan tidak dibuat-buat.  Fenomena penghormatan tersebut diamati dan orang-orang yang terlibat di  dalamnya ditanya tentang motivasi mengapa mereka melakukannya, serta dicari  persamaan dan perbedaan dari fenomena penghormatan sama yang terjadi di dua  tempat yang berbeda.  Bentuk perilaku penghormatan santri Pondok Pesantren Nurul Ummah dan Abdi  Dalem Kraton Yogyakarta meliputi; Pertama, Penghormatan secara langsung  yang terdiri dari laku ndodok, ngesot, menunduk, sungkem, penggunaan bahasa  kromo dan pemakaian baju kekratonan dan kesantrian.Kedua, Penghormatan  secara tidak langsung yang terdiri dari mentaati dan melaksanakan peraturan  pemimpin perempuan, menjaga nama baik dan melaksanakan kewajiban sebagai  seorang anggota. Motivasi dilakukannya penghormatan terhadap perempuan  antara lain: adanya ajaran yang menganjurkan, mengharap barokah, adanya sifat  kharismatik dari pemimpin perempuan, mengharap ketenangan batin dan adanya  kesadaran diri bahwa pemimpin perempuan tersebut memang patut untuk  dihormati. Bu Nyai Barokah dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas merupakan  pemimpin yang kharismatik. Kekharismatikan mereka tidak hanya didapatkan  secara genealogis atau suatu ikatan pernikahan, tetapi juga dengan usaha yang  keras untuk menjadi suri tauladan yang baik bagi anggota maupun masyarakat  dengan sikap-sikap yang bijaksana serta selalu berbuat kebaikan dan banyak  berkiprah dalam masyarakat.
date: 2013-06-14
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54587/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54587/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf
identifier:   Luthfianah, NIM.: 09523007  (2013) PERILAKU PENGHORMATAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL UMMAH KOTAGEDE DAN ABDI DALEM KRATON YOGYAKARTA TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.