@phdthesis{digilib54840, title = {PERNIKAHAN DINI DI DESA TEGALREJO, GEDANGSARI, GUNUNG KIDUL (STUDI TENTANG FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 98222463 Susilowati}, year = {2003}, note = {Pembimbing : Drs. Abror Shodig, M.Si}, keywords = {Pernikahan Dini, Desa Tegalrejo, Gedangsari, Penyebab Dan Dampak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54840/}, abstract = {Dari penelitian tentang pemikahan dini di Desa Tegalrejo, Gedangsari, Gunung Kidul dapat disimpulkan bahwa di sana banyak remajanya yang menikah diusia dini, yaitu usia 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki. Pernikahan yang dilakukan pada usia ini bukanlah suatu pernikahan ideal bagi kedua belah pihak. Sebenamya masyarakat desa Tegalrejo sadar bahwa pernikahan yang mereka lakukan in bukan pernikahan yang ideal, akan tetapi untuk mengubahnya bukanlah hal yang mudah. Terdapat beragam hal yang membuat warga Tegalrejo tetap melakukan tradisi pernikahan dini ini. Pernikahan dini di desa Tegalrejo dipicu oleh beberapa faktor antara lain faktor ekonomi, faktor pendidikan yang tergolong rendah dan faktor pergaulan bebas bagi menggoda mereka yang mengadu nasib ke luar daerah. Semua faktor tersebut bermuara pada pola pikir tradisional yang masih erat tertanam dalam jiwa masyarakat desa Tegalrejo. Pola pikir tradisional ini merupakan problem terbesar karena tidak tersedia sarana dan kondisi yang kondusif untuk mengubahnya. Himpitan ekonomi yang keras, pendidikan rendah membuat mereka tidak mempunyai pilihan lain selain menikahkan putra putrinya segera selepas sekolah. Pernikahan yang dilakukan pada keadaan psikologi yang belum mature atau matang membuat pasangan suami istri mengalami kesulitan dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Mereka cenderung menggunakan emosi daripada rasio. Dan inilah yang memicu terjadinya konflik dalam kehidupan rumah tangganya.} }