relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54862/ title: PENAFSIRAN MUHAMMAD AHMAD KHALAFALLAH DALAM KITAB AL-FANN AL-QASASI FI AL-QUR’AN AL-KARIM (TELAAH ATAS KISAH NABI ADAM, AHAB AL-KAHF, DAN ZULKARNAIN) creator: Najib Irsyadi, NIM.: 09532035 subject: Tafsir Hadist description: Kisah-kisah al-Qur‟an bukanlah sembarang kisah, ia tidaklah sama dengan kisah-kisah fiksi lainnya yang bersifat imajinatif (khaya>li>). Ia memiliki tujuan luhur, yakni menyampaikan pesan-pesan al-Qur‟an berupa nilai teologis dan moralitas. Akan tetapi, al-Qur‟an tidak memaparkan secara lengkap kronologis-historis sebuah kisah, karena al-Qur‟an pada dasarnya bukanlah kitab sejarah. Al-Qur‟an menggunakan sejarah purba tersebut hanya sebagai icon terhadap sebuah fenomena tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu pula, sehingga starting pointnya dalam memahami kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur‟an bukan dari dimensi historis semata, melainkan juga dilihat dari dimensi agama. Secara garis besar, skripsi ini berupaya untuk mendeskripsikan, menganalisis dan kemudian mengkritisi pemikiran Muhammad Ahmad Khalafallah tentang kisah-kisah dalam al-Qur‟an, terutama tema yang menjadi fokus penelitian, yaitu kisah Nabi Adam, As}h}a>b al-Kahf, dan Zulkarnain yang tertuang dalam karyanya al-Fann al-Qas}as}i> fi> al-Qur’a>n al-Kari>m. Mulai dari pandangannya terhadap fenomena kisah-kisah al-Qur‟an, sampai metode dan pendekatan untuk menganalisis kisah-kisah tersebut. Pengarang secara sederhana mengklasifikasikan narasi kisah-kisah yang ada di dalam al-Qur‟an menjadi tiga macam, yakni: model sejarah, perumpamaan , dan mitos. Dari sinilah ia berusaha menafsirkan kisah Nabi Adam, As}h}a>b al-Kahf, dan Zulkarnain melalui pendekatan sastra, bukan pendekatan sejarah. Adapaun metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah deskriptif; penelitian yang menuturkan, menganalisis, mengklasifikasikan serta meliputi analisis dan interpretasi data. Sedangkan pendekatan historis digunakan untuk melihat kembali latar belakang penulisan kitab, terutama untuk mengetahui konstruksi pemikiran Khalafallah mengenai sikapnya dalam menggunakan kesusastraan dalam menafsirkan kisah-kisah al-Qur‟ān. Berdasarkan penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa Khalafallah menganggap bahwa suatu kisah itu bisa benar-benar terjadi, bisa juga tidak benar-benar terjadi, termasuk sebagian kisah yang ada dalam al-Qur‟an. Berkenaan dengan kisah Nabi Adam dan Iblis, ia menilai bahwa kisah tersebut hanya kisah ilustrasi dalam bingkai deskriptif sastra tentang adanya unsur pertentangan atau permusuhan antara kebenaran (Adam) dan kebatilan (Iblis). Sementara itu hikmah atau rahasia di balik yang didapat dari penyembunyian perihal As}h}a>b al-Kahf agar apa yang disebutkan al-Qur‟an sesuai dengan apa yang dikatakan kaum Yahudi untuk menguji kebenaran ajaran Muhammad. Dan kisah Zulkarnain menurutnya membuktikan deskripsi al-Qur‟an terhadap kisah-kisah sejarah adalah deskripsi sastra. Terlepas dari semua itu, pemikiran Khalafallah ini tentunya mempunyai sisi kelemahan dan kelebihan, sehingga sebagian ulama ada yang berusaha mengkritisinya, seperti Khalil „Abd al-Karim, M. Quraish Shihab, dan al-Sya‟rawi. Bagi mereka, kisah-kisah al-Qur‟an bisa saja dibuktikan faktualitasnya di era modern sekarang, di mana ilmu pengetahuan dan sains telah berkembang pesat, yang bisa membantu membuktikan kebenaran kisah-kisah al-Qur‟an. date: 2012-10-18 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54862/1/BSB3US~M.PDF format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54862/2/BYJEKB~8.PDF identifier: Najib Irsyadi, NIM.: 09532035 (2012) PENAFSIRAN MUHAMMAD AHMAD KHALAFALLAH DALAM KITAB AL-FANN AL-QASASI FI AL-QUR’AN AL-KARIM (TELAAH ATAS KISAH NABI ADAM, AHAB AL-KAHF, DAN ZULKARNAIN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.