relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54865/ title: HAK DAN KEWAJIBAN WANITA KARIER DALAM KELUARGA PERSPEKTIF FEMINISME DALAM ISLAM (Studi Kasus di Institut Agama Islam Negeri Pontianak) creator: Muhammad Zikrurrohman, S.H, NIM.: 19203012034 subject: Ilmu Syariah description: Feminisme dan wanita karier merupakan suatu hal yang saling berkaitan, karena feminisme menjadi sarana untuk menghilangkan budaya patriarki yang membatasi gerak kaum wanita hanya dalam segi urusan domestik. Masih banyak kaum wanita yang ingin berkarier, namun keinginan tersebut terhalang oleh suatu pola pikir jahiliah yang masih melekat pada sebagian masyarakat yaitu kaum wanita hanya boleh mengurus urusan domestik saja tanpa boleh terlibat dalam urusan publik. Dengan sarana feminisme, kaum wanita bisa memperjuangkan hak-hak nya untuk berkarier sesuai kompetensinya selama hal tersebut membawa kebaikan. Kemudian ketika wanita masuk pada dunia karier, bertambah pula lah kewajibannya. Dengan menjadi wanita karier membuat wanita harus berada di luar rumah dengan waktu tertentu Permasalahan sosial seperti ini harusnya tidak boleh terjadi. Berdasarkan hal tersebut, sangat menarik untuk dilakukan penelitian yang lebih mendalam, bagaimana wanita karier dapat menunaikan hak dan kewajibannya, selanjutnya permasalahan tersebut dibedah melalui kacamata feminisme. Sejauh mana konsep feminisme mengatur persoalan istri yang berkarier. Penelitian ini berusaha menjawab 2 (dua) rumusan masalah yaitu: 1). Bagaimana hak dan kewajiban wanita karier dalam keluarga menurut wanita karier di IAIN Pontianak? 2). Apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh wanita karier di IAIN Pontianak dalam keluarga?, untuk menjawab rumusan masalah di atas, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris serta memakai teori fungsionalisme struktural dan teori nurture. Penelitian ini menunjukkan bahwa hak dan kewajiban istri yang berkarier dan tidak berkarier relatif berbeda, di karenakan waktu atau kesempatan yang berkurang untuk menunaikan kewajibannya, khususnya kewajiban domestik. kemudian rata-rata keluarga informan belum menerapkan prinsip equal partner, Kemudian istri yang menjadi wanita karier mempunyai peran ganda, Adapun fungsi latent (hambatan) yang dihadapi wanita karier yaitu kurangnya waktu atau kesempatan untuk melakukan peran domestiknya, kurangnya waktu bersama keluarga, kurangnya waktu untuk mendidik anak dan melihat langsung tumbuh kembang anak, dan rasa capek dan lelah ketika pulang ke rumah yang dapat menyebabkan perubahan emosi yang cepat. Selanjutnya tantangan bagi wanita karier selama ini yaitu bagaimana mereka beradaptasi agar bisa menyeimbangkan peran ganda yang mereka lakukan di mana peran ganda tersebut mempunyai fungsi latent yang harus dihadapi date: 2022-06-21 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54865/1/19203012034_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54865/2/19203012034_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Muhammad Zikrurrohman, S.H, NIM.: 19203012034 (2022) HAK DAN KEWAJIBAN WANITA KARIER DALAM KELUARGA PERSPEKTIF FEMINISME DALAM ISLAM (Studi Kasus di Institut Agama Islam Negeri Pontianak). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.