@phdthesis{digilib54879, month = {August}, title = {TELAAH PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DALAM KITAB FATH AL-BARI BI SYARH SAHIH BUKHARI (Studi Hadis Usia Pernikahan Aisyah Dengan Nabi)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 16550034 Muhammad Qoni?an Maulana}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Drs. Indal Abrar, M.Ag}, keywords = {nikah; Kitab An-Nikah; usia perkawinan; Aisyah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54879/}, abstract = {Usia perkawinan khususnya untuk perempuan, secara tegas tidak disebutkan dalam Al-Qur?an maupun hadis Nabi SAW, sehingga anak perempuan pada usia yang belum memahami arti berumah tangga maka nikahnya adalah sah. Banyaknya masyarakat yang memahami hadis tentang usia pernikahan Aisyah R.A. dengan Nabi SAW tersebut bisa dijadikan legitimasi untuk menyelenggarakan pernikahan pada usia belia khususnya perempuan, masih sangat perlu untuk dikaji ulang karena situasi dan kondisi yang sangat berbeda pada zaman itu dengan masa sekarang. Banyak ulama juga memperdebatkan tentang keabsahan hadis ini serta relevansinya, karena meningat besarnya tanggung jawab dalam mengarungi sebuah bahtera rumah tangga dibutuhkan kematangan psikologis maupun kematangan reproduksi dan kedewasaan atau kemampuan psikis kedua mempelai. Berangkat dari keraguan terhadap keabsahan hadis tersebut, penulis berusaha mengkajinya dengan mempertanyakan beberapa masalah diantaranya bagaimana penjelasan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fath al-Bari Bi Syarh Sahih Bukhari tentang Hadis usia pernikahan Aisyah R.A. dengan Nabi SAW, bagaimana kontekstual pemahaman hadis-hadis tersebut dan dapatkah dijadikan hujjah untuk bertindak, apakah bersifat khusus untuk Nabi ataukah berisfat umum (dalam arti untuk umatnya). Bertumpu pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis mengkaji dan meneliti hadis tentang usia pernikahan Aisyah R.A. dengan Nabi SAW dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library research) yang mana melalui pendekatan sejarah, dengan memperhatikan kondisi sosial budaya dan sosio-kultural yang melatarbelakangi hadis tersebut, dan juga penulis menggunakan metode dengan meminjam penjelasan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab syarahnya, Fath al-Bari Bi Syarh Sahih Bukhari. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa didalam kitab Fath al-Bari Bi Syarh Sahih Bukhari terdapat 7 hadis yang disyarah oleh Ibnu Hajar. Hadis-hadis tersebut menurut Ibnu Hajar adalah Sahih dan dapat dijadikan sebagai hujjah, namun hadis tersebut hanya bersifat khusus untuk Nabi. Dan pernikahan pada usia yang masih sangat belia ditemukan adanya banyak kemudlaratan daripada manfaatnya, karena kondisi tersebut yang masih sangat tidak dimungkinkan kesiapan dalam psikologis, psikis, dan kematangan reproduksi.} }