@phdthesis{digilib54914, month = {July}, title = {HIPERREALITAS DIRI KONTEN KREATOR MUSLIMAH DI TIKTOK}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105040080 Aditia Warman}, year = {2022}, note = {Pembimbing : Nur Afni Khafsoh, M,Sos.}, keywords = {Hiperrealitas, Konten kreator, citra}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54914/}, abstract = {Media sosial memunculkan berbagai fenomena seperti mengikuti sebuah tren demi sebuah ketenaran maupun kepopuleran. Tindakan tersebut mengubah makna dalam bermain media sosial. Dengan tujuan tersebut, seseorang bahkan mengubah cirta diri demi mewujudkan hasrat diri yaitu popularitas. Dengan menganalisa fenomena tersebut dengan melihat dari sudut pandang hiperrealitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan citra yang ditampilkan dengan citra pada realita riil. Dengan menggunakan konsep hiperrealitas dari Jean Baudrillard akan memudahkan dalam menemukan perbedaan terkait apa yang di tampilkan di media sosial dan realita. Baik itu dengan faktor ingin viral ataupun faktor tertentu lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis kualitatif. Adapun fokus penelitian ini adalah hiperrealitas konten kreator muslimah di TikTok. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun tahapan pengolahan datanya menggunakan analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian adalah media sosial TikTok telah menjadi ruang hiperrealitas itu sendiri dengan memberikan sebuah dunia digital sebagai hiburan bagi penggunanya. Melalui hiburan tersebut banyak para pengguna yang terbuai untuk mencari atensi publik (para pengguna lainnya). hal tersebut menyebabkan terjadinya persaingan antara sesama pengguna sehingga mengabaikan kualitas konten video dan berfokus pada kuantitas konten video. Hal tersebut berdampak pada kecanduan dalam bermain media sosial TikTok yaitu melakukan berbagai tindakan hingga tindakan eskrim demi atensi publik, semakin teraleniasi dari kehidupannya, ketidakmampuan mengontrol diri dalam bermain media sosial TikTok, dan keresahan ketika mengalami penurunan dalam jumlah pengikut dan penonton. Secara sadar maupun tidak sadar, para konten kreator akan terus memproduksi konten video demi menciptakan lingkunga yang memberikan manfaat bagi mereka.} }