TY - THES N1 - Pembimbing: Drs. Moh. Abu Suhudi ID - digilib54930 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54930/ A1 - Nuri Hanif, NIM.: 97212232 Y1 - 2003/08/28/ N2 - Secara nature, perbedaan peran laki-laki dan perempuan tidak ditentukan oleh faktor biologis melainkan konstruksi masyarakat, yang melahirkan seperangkat konsep budaya. Interpretasi budaya terhadap perbedaan kedua jenis kelamin inilah yang disebut jender. Metode penelitian yang digunakan penulis menggunakan tehnik analisa data deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari lapangan dan dikonfrontasikan dengan data pustaka yang ada, kemudian dideskripsikan dalam bentuk kalimat dan mudah dipahami. Dalam menganalisa data penulis menuangkan atau melaporkan semua yang telah penulis peroleh secara apa adanya dan memberikan interpretasi terhadap data penelitian tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Bahwa perempuan dalam masyarakat Kecamatan Gunung Kerinci yang memegang teguh adat yang bersandarkan kepada agama dan berdasarkan Al-Qur' an dan Hadits tidaklah mengekang kebebasan perempuan untuk melakukan apa saja seperti yang dilakukan oleh laki-laki; 2. Bahwa budaya Gunung Kerinci atau Adat Tigo Luhah Tanah Sekudung selalu memberi peluang kepada kaum perempuan untuk menyalurkan kemampuan dan menempatkan posisi serta memberi peluang kepada mereka untuk memainkan peran mereka dalam masyarakat dan agama, terutama dalam dakwah bil lisan. 3. Bahwa peluang yang diberikan oleh budaya Gunung Kerinci kepada kaum perempuan untuk mengembangkan kemampuan mereka, terutama di bidang dakwah pada dasarnya tidak berbeda dengan kaum laki-laki, tapi dalam dataran riil yang te:r:jadi dalam masyarakat temyata peluang ini kurang mendapat tanggapan positif dari pihak perempuan sendiri, karena mereka selalu menganggap bahwa berdakwah adalah tugas laki-laki, dan adanya sebagian perempuan yang memanfaatkan kelompok pengajian atau majelis-majelis hanya untuk diri mereka sendiri, dalam artian bahwa ilmu yang mereka dapat cukup untuk mereka, tanpa pemah berpikir menjadikan ilmu tersebut bermanfaat bagi orang lain. Hal ini terbukti masih banyak putra-putri mereka yang menjadi remaJa atau pemuda yang jauh dari tuntunan agama dan adat. 4. Bahwa peran perempuan dalam perspektif budaya Gunung Kerinci dalam beragama positif, hanya saja hal ini tidak pernah diperankan oleh perempuan, karena mereka cenderung berpangku tangan dan selalu menganggap diri mereka lemah dan tidak mampu melakukan peran tersebut, karena mereka selalu merasa bahwa meskipun mereka sudah diberi kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat, seperti, memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, motivasi dari orang-orang yang sepaham dengan mereka telah diberikan dan pengalaman serta pengetahuan agama sudah cukup baik, tapi rasa takut dari dalam diri mereka masih ada; 5. Bahwa selain faktor dari dalam diri perempuan sendiri, ternyata faktor luar juga mempemgaruhi ketidakmauan perempuan menjadi muballighah, yaitu dari kaum adat dan orang-orang di sekitamya yang berpikiran ortodoks atau masih fanatik bahwa perempuan tampil di depan umum atau memimpin adalah sesuatu yang tabu dan dilarang, karena akan membawa kesialan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - perempuan; budaya; dakwah; gender M1 - skripsi TI - PERAN PEREMPUAN DALAM DAKWAH BIL LISAN PERSPEKTIF BUDAYA GUNUNG KERINCl AV - restricted EP - 118 ER -