%0 Thesis %9 Skripsi %A Ahmad Nur Yani, NIM.: 07520019 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2012 %F digilib:55054 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Taoisme, Kosmologi, Kelestarian Alam %P 118 %T KOSMOLOGI DALAM TAOISME %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55054/ %X Dalam realita kehidupan manusia selalu dihadapkan dengan berbagai problematika, tetutama dewasa ini dengan makin majunya peradaban manusia karena kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memang luar biasa. Akan tetapi, majunya peradaban juga membawa ekses negatife terhadap Lingkungan karena peradaban cenderung memperlihatkan indikasi daya ekploitatifnya terhadap alam. Singkatnya manusia harus berusaha untuk menguasai alam semesta. Sikap tersebut bertentangan dengan Taoisme, yang secara ekstrem cenderung hidup dengan alam dan menjauhi sikap mengekploitasi alam, karena hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip Wu Wei ( bersikap wajar ), yang merupakan prinsip utama ajaran Taoisme. Sikap hidup demikian merupakan realisasi ajaran yang berorentasi dunia baka atau abadi, bukan dunia fana. Manifestasi duniawi Tao ini adalah interaksi dinamis antara dua kutub Yin dan Yang ( Dua Polaritas ). Dua unsur ini selalu ada dalam segala hal, karena segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini selalu dalam kondisi berpasangan. Harmoni dengan alam merupakan inspirasi utama Taoisme dengan selalu menitik-beratkan pada sikap kodrat, yakni sikap pembawaannya, tanpa berlebihlebihan. Manusia seharusnya menyelaraskan diri dengan alam dan mengarahkan diri kepada Te ( kebajikan ) serta tidak menentang hukum-hukum hakiki alam semesta, sehingga tujuannya tercapai yaitu kembali ke alam;kembali ke Tao. Jika manusia bertindak secara berlebih atau melampaui batas-batas kodrat alamiah, maka ia akan dicelakakan hukum alam yang tak berubah, “ Gerak Balik Tao”, yaitu apabila sesuatu mencapai pengujung maka ia akan kembali dari titik tersebut sehingga di dunia ini tidak ada batas yang absolut, batas yang ada di dunia ini bersifat relatif. Ajaran Taoisme sebagian besar diambil dari kitab Tao Te Ching yang mengajarkan tematik aksiologi kosmos untuk mewujudkan kehidupan harmoni, bahagia, dan sejahtera antara semua realitas dalam seluruh aspek kehidupan. Pemikiran Taoisme tentang alam semesta bersifat pantheistic dan dikenal juga dengan filsafat alam ( naturalisme ), sehingga kosmologi Taoisme memberikan refleksi tentang pentingnya kesadran mistik dan hidup sesuai dengan alam. Pandangan Kosmologi Taoisme kiranya menjadi begitu penting dalam era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena ajaran Taoisme tanggap terhadap perkembangan keadaan dan situasi yang aktual jika selalu disertai dengan pemahaman dan interpretasi baru tanpa meninggalkan inti dan hakikat dari ajaran Taoisme tersebut, sehingga bisa memberikan jawaban terhadap problematika yang muncul pada setiap masa, khususnya yang berkaitan dengan cara kerja alam dalam usaha kelestarian Lingkungan Hidup %Z Pembimbing: Prof. Dr. H. Djama’nnuri, MA.