eprintid: 55068 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/05/50/68 datestamp: 2022-11-15 01:27:29 lastmod: 2022-11-15 01:27:29 status_changed: 2022-11-15 01:27:29 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Arif Sirojul Mustafid, NIM.: 08530028 title: KE-UMMIY-AN RASULULLAH PERSPEKTIF AL-JABIRI ispublished: pub subjects: T subjects: isl_pemik divisions: jur_tha full_text_status: restricted keywords: al-Jabiri, Nalar Arab, Ummiy dan Buta Huruf note: Pembimbing: Drs. Muhammad Mansur, M.Ag. abstract: Buta huruf adalah sifat Rasul yang merupakan terjemahan dari kata ummiy. Setelah sekian lama pemahaman ini menyebar serta menguasai zona pemaknaan ummiy, beberapa ilmuan lain bertanya-tanya, akankah sosok Rasul yang cerdas di takdirkan untuk buta huruf?. Di sisi lain, beberapa oknum menyerang al-Qur’an dengan meragukan otentisitasnya karena al-Qur’an dianggap jiplakan dari kitab sebelumnya. Ada juga yang menganggap adanya kesalahan penulisan yang dilakukan oleh para sahabat karena pada masa itu tulisan belum terdapat titik dan harakat. Oleh karenanya, penelitian seputar ummiy menjadi sangat penting dilakukan karena hasilnya akan mengarah kesana. Al-Ja>biri> dipatok dalam pembahasan ini karena dia mempunyai hal baru yang patut disimak. Penelitian ini menggunakan metode deskreptif-analitis. Dengan menggunakan Fahm al-Qur’a>n dan Madkhal ila> al-Qur’a>n al-Kari>m sebagai sumber primer, dan berbagai tulisan terkait tema ummiy dan sosok al-Jabiri> sebagai sumber sekunder. Tujuannya untuk mengungkap makna ummiy dalam pandangan al-Ja>biri>. Sisi-sisi yang akan dicari adalah pada penggalian makna, landasan berfikir dan juga implikasinya. Selain itu, penelitian juga akan melihat pada pendapat ulama sebelumnya untuk membuktikan apakah al-Ja>biri> mempunyai pandangan baru terhadap pemahaman ummiy ataukah tidak Hasil penelitian dalam tulisan ini menunjukan bahwa sepanjang sejarah, ummiy diartikan dengan buta huruf, orang Arab, orang Makkah, puncak kesempurnaan ilmu, dan umat selain Ahli Kita>b. Oleh al-Ja>biri>, ummiy diartikan kaum selain Ahl Kita>b. Pemaknaan ini berlandaskan analisisnya secara mendetail melalui ilmu kebahasaan dan ilmu sejarah yang ia temukan. Hasil pemaknaan ummiy yang dilakukan oleh al-Ja>biri> tidak terlepas dari background-nya sebagai pemikir peradaban. Ia berfikiran demikian agar proyek besarnya terdukung dengan adanya pemikirannya ini. Implikasi pemikiran ini kedepan berkaitan dengan sisi kemukjizatan dan otentisitas al-Qur’an. Adanya pendapat bahwa kebutahurufan Rasul yang dianggap suatu mukjizat ini kemudian dianggap suatu ketidakadaan karena ummiy sendiri bukan dimaknai demikian oleh al-Ja>biri>. Sedang kaitannya dengan otentisitas, maka bukti sejarah akan keotentikan al- Qur’an menjadi lebih kuat karena secara otomatis penulisan al-Qur’an oleh para sekretaris Rasul dapat tertas}h}i>h} oleh keberadaan Rasul sebagai pengoreksi yang dapat membaca dan menulis dengan baik. Jika terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan sahabat, maka Rasul dapat membenarkannya secara langsung. date: 2012-05-29 date_type: published pages: 117 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Arif Sirojul Mustafid, NIM.: 08530028 (2012) KE-UMMIY-AN RASULULLAH PERSPEKTIF AL-JABIRI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55068/1/BSB3US~M.PDF document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55068/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf