%A NIM.: 08530037 Lenni Lestari %O Pembimbing: Drs. H. M. Yusron, M. A %T KISAH SUAMI ISTRI DALAM AL- QUR'AN (KAJIAN TERHADAP KISAH NABI ADAM DAN ABU LAHAB) %X Suami-istri adalah salah satu bentuk relasi yang ada dalam kehidupan manusia. Al-Qur’a>n melukiskan relasi ini dengan ungkapan “Mi>s\a>qan ghali>z}a>” (perjanjian yang kuat). Kuatnya relasi ini berarti tidak boleh ada kata pisah, karena sifatnya langgeng. Akan tetapi pada kenyataannya, kasus perceraian semakin meningkat dalam masyarakat saat ini, terutama di Indonesia. Penulis menilai banyak diantara mereka yang kurang memperhatikan hakikat pernikahan sebagaimana diajarkan al-Qur’a>n dan kesalahpahaman dalam memaknai adanya kebolehan bagi pihak istri untuk mengajutan gugatan cerai. Maka dari itu, sudah sewajarnya jika mereka kembali menghayati ayat-ayat al-Qur’a>n tentang pernikahan dan hal itu telah banyak ditampilkan al-Qur’a>n dalam bentuk kisah. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji dua dari sebelas kisah suami-istri dalam al- Qur’a>n, yaitu kisah Nabi Adam dengan Hawa dan Abu> Lahab dengan istrinya, Ummu Jami>l. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dan pendekatan semi- historis dan psikologis. Selain itu, penulis juga mengkaji dua kisah ini dari aspek bahasa. Melalui analisis bahasa, penulis mengungkap relasi antara pemilihan diksi dan konteks yang melatarbelakanginya. Dengan demikian, penelitian ini tak hanya menampilkan deskripsi kisah-kisah saja, tetapi juga analisis, tanggapan, dan penilaian. Dengan menggunakan metode dan pendekatan tersebut, penulis menemukan beberapa hal menarik dari dua kisah tersebut, diantaranya: Pertama, dari aspek alur hidup. Kisah Nabi Adam dan Hawa, mulanya mereka gagal mematuhi perintah Allah yang ditunjukkan dengan pelanggaran memakan buah terlarang. Namun pada akhirnya, mereka sukses menjalankan misi Ilahi di bumi dan menanamkan nilai-nilai keimanan bagi generasi setelah mereka. Adapun Abu> Lahab dan istrinya, mulanya mereka sukses melakukan pemboikotan dan pengusiran terhadap Nabi Muhammad dan pengikutnya. Namun pada akhirnya mereka gagal dalam menjalani hidup. Kesuksesan yang mereka raih di dunia, ternyata justru mengantarkan mereka pada kegagalan di akhirat. Kedua, dari aspek pemilihan diksi. Kata-kata yang digunakan dalam kisah Nabi Adam dan Hawa sangat bervariasi sesuai penempatannya di masing-masing surat (Makkiyah dan Madaniyah). Sedangkan kisah Abu> Lahab terlihat lebih tegas dan memiliki rima yang sama di setiap akhir ayat-ayatnya. Menurut penulis, selain karena pengaruh Makkiyah, kisah Abu> Lahab juga dipengaruhi konteks sejarah yang melatarbelakanginya. Ketiga, dalam mencapai misi hidup, masing-masing tokoh dipengaruhi oleh motivasi psikologi, baik secara fisiologis (naluriyah), maupun psikis dan spiritual (motivasi kognitif ). %K Kisah al-Qur’an, Kisah Nabi Adam dan Hawa, Kisah Abu Lahab dan Istrinya %D 2012 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib55085