TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Abdul Mustaqim M. Ag. ID - digilib55118 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55118/ A1 - Yunita, NIM.: 08530053 Y1 - 2012/07/17/ N2 - Dalam Islam, sejak lama, fenomena lailat al-Qadr telah menjadi primadona di antara waktu peribadatan lain. Adapun diskusi ilmiah mengenai lailat al-Qadr belum mampu memberikan jawaban yang komprehensif mengenai hakikat dan waktu lailat al-Qadr. Skripsi ini ditulis untuk menjawab dua pertanyaan mendasar tersebut. Dipilihnya hermeneutika Jorge J.E Gracia sebagai pisau analisis adalah karena ia memiliki tawaran metodologis berupa konsep tentang perkembangan interpretasi tekstual (development of textual interpretation). Secara lebih khusus, skripsi ini mengambil mekanisme penafsiran teks yang ditawarkan oleh Gracia, meliputi: fungsi historis, fungsi pembentukan makna, dan fungsi implikatif. Selain itu, memadu-padankan teori Hermeneutika Gracia dengan disiplin ilmu tafsir yang telah mapan akan mampu menjadi sebuah kolaborasi ilmiah yang komprehensif. Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan deskriptif-analisis. Sumber utamanya adalah al-Qur?an dan kitab-kitab hadis mengenai lailat al-Qadr, juga buku hermeneutika Gracia, A Theory of Textuality. Adapun sumber sekundernya adalah kitab-kitab Turats para ulama? yang mencakup tema terkait serta karya-karya klasik maupun kontemporer yang berkaitan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada tingkatan historical function, Lailat al-Qadr telah melampaui banyak fase dan telah dipahami dengan cara yang beragam oleh para penafsir. Dari fungsi ini, dapat ditemukan urgensi penafsiran baru yang lebih sesuai dengan perkembangan keilmuan dan keadaan masyarakat kontemporer. Pada tingkatan meaning function, ditemukan beberapa hal penting mengenai hakikat lailat al-Qadr, yaitu: (1) Lailat al-Qadr merujuk pada waktu malam tertentu; (2) tidak tepat jika keutamaan lailat al-Qadr yang ?lebih baik dari seribu bulan? diartikan secara matematis (3) tolok ukur keutamaan seseorang yang mendapatkan lailat al-Qadr adalah semakin baiknya kualitas hidupnya, baik dari sisi semangat keagamaan maupun sosial. Adapun mengenai waktu lailat al-Qadr: (1) Keberadaan lailat al-Qadr yang dirahasiakan waktunya merupakan bagian dari kebijaksanaan Allah agar manusia tidak mengandalkan lailat al-Qadr saja. (2) Waktu-waktu yang disebutkan dalam riwayat-riwayat hadis tidak bisa dikompromikan dengan melakukan hitungan matematis. (3) Keberadaan lailat al-Qadr di bulan Ramadhan memang merupakan sebuah peristiwa sejarah, tetapi itu bukanlah sebuah kebetulan, melainkan kejadian penting yang direncanakan oleh Allah. Diletakkannya lailat al-Qadr pada bulan Ramadhan memiliki hikmah untuk memotivasi umat Islam agar tidak merasa berat dalam menjalankan puasa pada bulan Ramadhan. (4) Waktu lailat al-Qadr bagi masing-masing orang adalah tidak sama. Bisa jadi, bagi seorang muslim lailat al-Qadr terjadi di awal bulan Ramadhan ataupun di akhir, sesuai dengan usaha spiritual masing-masing. Dalam fungsi implikatif, disimpulkan bahwa masyarakat kita telah sampai pada pemahaman yang benar, ketika mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menyemarakkan malam lailat al-Qadr dengan beragam kegiatan keagamaan. Namun yang mungkin belum banyak disadari oleh kebanyakan masyarakat kita adalah posisi lailat al-Qadr sebagai malam klimaks dari sebuah kontemplasi spiritual. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Hermeneutika KW - Jorge J.E Gracia KW - Lailat al-Qadr M1 - skripsi TI - REINTERPRETASI LAILAT AL-QADAR (ANALISIS APLIKATIF TEORI HERMENEUTIKA JORGE J.E GRACIA) AV - restricted EP - 157 ER -