@phdthesis{digilib55174, month = {December}, title = {SIKAP POLITIK NU PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 07370015 Riduan}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dr. Ahmad Yani Anshori, S. Ag., M. Ag dan Drs. Kamsi, M. A}, keywords = {Politik Islam (as-siyasah), Partai Politik, NU}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55174/}, abstract = {Ketika terjadi krisis politik tahun 1957, diambillah langkah pertama oleh Soekarno, menuju suatu bentuk pemerintahan baru yang nantinya dinamakan dengan sistem ?Demokrasi Terpimpin?. Sebuah sistem demokrasi kekeluargaan tanpa anarki serta berdasarkan atas sistem pemerintah kepada musyawarah dan mufakat dengan pimpinan sentral yang dipegang oleh satu orang dan menempatkan politik sebagai panglima. Sukarno sebagai seorang nasionalis revolusioner menginginkan adanya bantuan dan dukungan dari semua pihak, dengan catatan harus dengan cara melalui perwakilan-perwakilan antar golongan. NU pada mulanya menolak gagasan Soekarno tersebut. Namun dikarenakan dengan banyak pertimbangan, akhirnya memutuskan sikap untuk menyutujui gagasan Soekarno untuk kembali kepada UUD 1945, dengan syarat Piagam Jakarta harus diakui sebagai bagian dari UUD. Berawal dari penerimaan NU tersebut mulailah terjadi polemik dan anggapan melanda NU. NU dikecam dan dianggap banyak masyarakat, termasuk sebagian tokoh-tokoh NU sendiri, sebagai organisasi politik yang tidak konsisten, haus kekuasaan, pengecut, keluar dari fungsi dan tujuan berdirinya, lebih mementingkan kepentingan pribadi, sampai anggapan yang menyatakan bahwa, keputusan yang tidak sesuai ajaran al-Qur?an dan Hadits. Berangkat dari anggapan tersebut, penulis tertarik menelusuri atau menelitinya kembali, apakah sikap yang diambil NU tersebut benar adanya atau malah sebaliknya. Jenis penelitian ini merupakan Librari Research. Artinya, penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, menelaah atau memeriksa bahan-bahan kepustakaan yang terdapat dalam perpustakaan. Sebuah penelitian yang diarahkan dan difokuskan untuk menelaah dan membahas bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku, majalah, jurnal dan bahan-bahan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Dengan sipat kualitatif yang terfokus pada deskriptif-analitik. Deskriptif menggambarkan bagaimana sikap politik NU pada masa Demokrasi Terpimpin. Analitik peneliti berusaha untuk menyelidiki suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Apakah sikap tersebut sesuai dengan norma atau etika Islam yang berlaku, serta menganalisa apakah sikap politik yang diambil NU terhadap Demokrasi Terpimpin sesuai dengan prinsip-prinsip politik Islam (as-siy{\=a}sah asy-syar?iyyah) yang tertuang dalam al-Qur?an dan al-Hadits. Sementara pendekatannya, penulis memakai tiga pendekatan. Pertama, historis, dengan cara mendekati masalah yang akan diteliti dan melihat latar belakang sejarah dari objek yang akan diteliti. Kedua, normatif, dengan cara mendekati masalah yang diteliti sekaligus melihat apakah yang akan diteliti tersebut baik atau buruk, benar atau salah berdasarkan norma-norma atau landasan yang telah dijalankan NU. Ketiga, politic, memfokuskan pendekatan politik Islam (as-siy{\=a}sah asy-syar?iyyah). Pendekatan mengedepankan prinsip-prinsip politik yang terkandung dalam al-Qur?an dan al-Hadits. Setelah melakukan penelitian melalui metodologi di atas, peneliti berusaha mengambil sebuah kesimpulan ilmiah, yang menyatakan bahwa sikap politik NU dalam menerima sistem Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Soekarno, tidaklah sesuai dengan anggapan masyarakat dan sebagian tokoh NU tersebut yang ada malah sebaliknya, NU telah mengambil keputusan yang benar secara normatif, dan sejalan dengan prinsip-prinsip politik Islam (as-siy{\=a}sah asy-syari?ah), sebagaimana tertuang dalam al-Qur?an dan al-Hadits yang merupakan pedoman utama umat Islam dalam setiap pengambilan keputusan, terkhusus keputusan dalam kehidupan perpolitikan.} }