relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55186/ title: PEMIKIRAN QASIM AMIN TENTANG PEREMPUAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERAN ISTERI DALAM KELUARGA creator: Syaiful Bahri, NIM.: 07350057 subject: Islam dan Pemikiran subject: WANITA DALAM ISLAM description: Sudah menjadi fakta sejarah bahwa penindasan terhadap perempuan memang banyak terjadi. Penindasan yang dilakukan dengan cara memarginalisasi dan mengsubordinasi perempuan memang banyak ditemukan. Pembagian yang tidak seimbang dalam peran adalah salah satu contoh dari penindasan tersebut. Adalah Qasim Amin, seorang pemikir Mesir merupakan salah satu tokoh feminis terkemuka di dunia Arab yang menyuarakan pembebasan terhadap perempuan dari belenggu budaya patriarkhi yang berkembang. Dengan teori reformasi sosial (al-Is}la>h} al-Ijtima’i) yang digagasnya, Amin berupaya mereformasi posisi perempuan dalam struktur sosial kemasyarakatan. Bagi Amin, reformasi sosial terhadap perempuan hanya bisa dilakukan dengan cara memberi ruang yang sama kepada perempuan untuk mengenyam pendidikan. Selain itu, menyempurnakan aturaaturan yang ada dalam wilayah keluarga juga menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Karena, dari wilayah keluargalah praktek penindasan terhadap perempuan banyak terjadi. Amin menginginkan posisi perempuan dalam wilayah keluarga bisa setara dengan laki-laki. Hubungan antara keduanya bersifat mitra-sejajar. Dalam penelitian ini penulis menfokuskan pada penelitian pustaka (library reseach) terutama terhadap karya Qasim Amin. Dalam mengulas pemikirannya, penulis menyajikan secara deskriptif-analitis terutama mengenai pemikiran Qasim Amin tentang perempuan tanpa mengurangi apa yang dimaksud oleh beliau. Untuk memudahkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan normatif dan gender. Pendekatan ini digunakan untuk melihat ide Qasim Amin tentang perempuan dilihat dari ajaran normatif (ideal) Islam dan atas dasar pendekatan gender. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Qasim Amin tentang perempuan lebih mengarah pada paham kesetaraan gender. Amin menyatakan bahwa antara laki-laki dan perempuan diciptakan dengan hak dan kewajiban yang sama. Tidak ada klaim superioritas bagi laki-laki dan inferioritas bagi perempuan. Dengan demikian, realitas yang banyak terjadi di kalangan masyarakat, utamanya masyarakat patriarkhi, bagi Amin harus dirubah. Ketimpangan harus diganti dengan kesetaraan. Pun demikian, pembebasan yang diingankan Amin bukannya pembebasan tanpa batas, melainkan pembebasan yang masih berada dalam bingkai agama dan syari’at date: 2012-03-05 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55186/1/BAB%20I%2C%20BAB%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55186/2/BAB%20II%2C%20BAB%20III%2C%20BAB%20IV.pdf identifier: Syaiful Bahri, NIM.: 07350057 (2012) PEMIKIRAN QASIM AMIN TENTANG PEREMPUAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERAN ISTERI DALAM KELUARGA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.