TY  - THES
N1  - Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A.
ID  - digilib55198
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55198/
A1  - Aty Munshihah, S.Ag., NIM.: 20205031005
Y1  - 2022/06/17/
N2  - Selama ini QS. Al-Hijr [15]: 9 sering digunakan sebagai dalil menghafal Al-
Qur?an. Terlihat dari beberapa penulisan yang menyebutkan bahwa ayat tersebut
merupakan landasan dasar menghafal Al-Qur?an. Namun ketika ayat ini dilihat
dalam konteksnya, maka dapat diketahui bahwa seutuhnya bukan berbicara
mengenai ketentuan menghafal Al-Qur?an. Sehingga, pergeseran makna dapat
terjadi karena adanya unsur yang belum dilihat dari pendapat sebelumya. Hal ini
menjadi langkah awal reinterpretasi QS. Al-Hijr [15]: 9 menjadikan maknanya
lebih luas karena dilihat segala sisi yang berkesinambungan terhadapnya.
Kejadian yang demikian terjadi sebab belum seutuhnya membaca konteks
yang ada pada ayat. Sehingga penulis ingin menjawab persoalan tersebut dengan
mereinterpretasi kembali dengan menggunakan pendekatan ma?na-cum-maghza
yaitu sebuah pendekatan yang tidak hanya melihat literal ayat namun juga konteks
historisnya. Dengan menggunakan pendekatan ini maka penulis akan menggali tiga
unsur pokok yang menjadi dasar untuk mnendapatkan makna secara utuh. Tiga
unsur tersebut ialah ma?na at-tarikhi (makna historis), maghza at-tarikhi
(signifikansi fenomenal historis) dan mutah{arrik ma?asir (signifikansi fenomenal
dinamis). Penulisan ini tergolong kepada penulisan kualitatif-kepustakaan yang
didukung dengan sumber data klasik dan dipadukan dengan keilmuan modern
lainnya.
Adapun hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa.ma?na.atta<
rikhi.(makna historis)).ayat.ini..bukan hanya berbicara mengenai menghafal Al-
Qur?an namun terkait tantangan dakwah Nabi saw. pada masa awal di Mekkah.
Dalam ayat yang dibahas z|ikr diartikan dengan sebuah peringatan dengan
menampilkan sebuah memori masa lampau yaitu kisah-kisah kaum terdahulu maka
di dalamnya ditemukan sebuah hal yang baik dan buruk agar dapat diambil
ibrahnya. Sedangkan hifz dimaknai dengan penjagaan terhadap sesuatu, ia
mengalami perubahan dari sintagmatisnya hingga membuat konteks yang berbeda.
Selanjutnya maghza at-tarikhi (signifikansi fenomenal historis) yang ditemukan
bahwa: (1) Penurunan Al-Qur?an yang bersumber dari Allah swt. tidak hanya
sekedar petunjuk dengan kandungan hukum, tetapi juga memiliki fungsi untuk
melapangkan hati Nabi yang mendapatkan tantangan dalam proses penyebaran
Islam; (2) Praktik penjagaan Al-Qur?an dapat dilakukan menyesuaikan konteks
yang berkembang. Implikasi dari ma?na-cum-maghza adalah
menemukan.maghza.al-mutaharrik/mutah{arrik.ma?as{ir..((signifikansi..fenomenal
dinamis)..yaitu setiap pendakwah termasuklah paraa muballigh, kyai, dan pemikir
yang menyampaikan kebenaran tidak akan luput dari penolakan, dan tantangan
lainnya, sehingga sudah sepatutnya untuk bersabar, meneguhkan hati dan
menyadari bahwa itulah konsekuensi dari berdakwah. Selain dari pada itu, hiburan
Allah swt. berupa Al-Qur?an mengalami penjagaan yang menyesuaikan pada
eranya dan saat ini metode penjagaan itu telah berkembang melalui digitalisasi
(ditinjau dari penjagaan segi teks ayat) dan penafsiran kontekstual (ditinjau dari
penjagaan segi makna ayat). Kontribusi penulisaan ini adalah dapat menambah
rasa semangat berdakwah dengan keyakinan bahwa pertolongan Allah swt. pasti
PB  - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
KW  - Maghza at-Tarikhi; linguistik; dakwah Nabi
M1  - masters
TI  - PENAFSIRAN QS. AL-HIJR [15]: 6-11 PERSPEKTIF MA?NA-CUMMAGHZA
AV  - restricted
EP  - 114
ER  -