@phdthesis{digilib5521, month = {February}, title = {BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM (1892-1962)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { MOHAMAD NUR HADIUDIN - NIM. 03121515}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dra. Hj. Ummi Khulsum, M. Hum.}, keywords = {Ki Ageng Suryomentaram, ilmu kawruh jiwa (ilmu hidup bahagia)}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5521/}, abstract = {Hasil pemikiran, cipta, dan karya manusia merupakan suatu wujud kehidupan yang selalu terjadi pada manusia. Berbagai pemikiran dan perbuatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, sehingga setiap individu mempunyai karakter dan cirikhas masing-masing. Dalam kehidupannya setiap manusia mempunyai perjalanan hidup yang berpengaruh terhadap pemikirannya. Demikian juga dengan perjalanan hidup Ki Ageng Suryomentaram. Ki Ageng Suryomentaram adalah putra Sri Sultan Hamengkubuwono VII, ia merupakan anak ke 55 dari 79 bersaudara. Nama kecilnya B.R.M. (Bendara Raden Mas) Kudiarmadji. Ibundanya bernama BRA (Bendara Raden Ayu) Retnomandoyo Putri dari Patih Danurejo. Seperti layaknya putra raja masa kecil Ki Ageng Suryomentaram banyak dihabiskan di dalam komplek kraton. B.R.M. Kudiarmadji bersama saudara-saudaranya yang lain, belajar di Sekolah Srimanganti, kurang lebih sama dengan sekolah dasar sekarang, di dalam lingkungan kraton. Selepas dari Srimanganti, dilanjutkan dengan kursus Klein Ambtenaar, belajar bahasa Belanda, Inggris, dan Arab. Pendidikan agama Islam didapat dari K.H. Achmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Ia juga mempunyai kegemaran membaca dan belajar, terutama tentang sejarah, filsafat, ilmu jiwa, dan agama. Pada usia 18 tahun B.R.M. Kudiarmadji mendapatkan nama tua dan diangkat menjadi pangeran yang bergelar B.P.H. (Bendara Pangeran Harya) Suryomentaram. Perjalanan hidup Ki Ageng Suryomentaram sangat berliku sebelum ia menetap di Bringin Salatiga, Ki Ageng pernah mengembara ke beberapa wilayah di kawasan Jawa Tengah, Ki Ageng juga terlibat aktif dalam diskusi bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan kawan-kawan. Ia dikenal sebagai guru ilmu kawruh jiwa (ilmu hidup bahagia). Ajarannya menekankan pada hakikat dari hidup manusia. Kehidupan Ki Ageng Suryomentaram sangat menarik untuk di kaji, mengingat jalan hidup yang dilalui sangat berliku, hingga pada akhirnya ia berhasil mengembangkan pemikiran-pemikirannya. Dalam kajian ini akan di fokuskan pada dua hal yang menjadi pertanyaan dasar dalam kajian ini 1). Siapa Ki Ageng Suryomentaram dan bagaimana jalan hidupnya? 2). Apa saja pemikiran Ki Ageng Suryomentaram?. Dua pokok persoalan tersebut akan membantu penulis mengetahui Ki Ageng Suryomentaram beserta pemikirannya. Penulisan skripsi ini menggunakan metode analisis histories, karena metode ini dianggap bertumpu pada empat langkah yang sangat memadai, yaitu: heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi itu sendiri. Metode ini digunakan agar dalam penelitian ini dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah yang objektif tentang permasalahan yang ada dan tidak terjebak pada sebuah deskriptif belaka. Serta dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai Ki Ageng Suryomentaram, baik tentang perjalanan hidup, aktifitas maupun pemikirannya. } }