%0 Thesis %9 Skripsi %A Wakhida Ahmad Hudatul Jamil, NIM.: 07420048 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2012 %F digilib:55215 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Sorogan, Bandongan, Maharah al-qira’ah %P 154 %T IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DAN BANDONGAN DALAM PEMBELAJARAN MAHARAH Al-QIRA’AH DI PONDOK PESANTREN AL-LUQMANIYYAH %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55215/ %X Latar belakang penelitian ini adalah tentang penerapan metode sorogan dan bandongan dalam pembelajaran bahasa Arab, terutama pembelajaran mahārah al-qirā’ah di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah. Perkembangan metode pembelajaran bahasa Arab tidak serta merta merubah metode pembelajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah, yakni metode sorogan dan bandongan. Dengan penerapan metode sorogan dan bandongan diharapkan santri menjadi labih aktif dalam belajar, terutama dalam belajar bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode sorogan dan bandongan, mengetahui problematika, kelebihan dan kekurangan, serta hasil dari pembelajaran mahārah al-qirā’ah dengan metode sorogan dan bandongan. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu metode yang menggambarkan data dengan menggunakan kalimat untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan terperinci. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber datanya pengasuh, ustāż dan santri di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) proses pembelajaran dengan menggunakan metode sorogan dan bandongan berjalan cukup baik, santri menjadi lebih aktif dalam belajar (2) problematika yang terjadi dalam penggunaan kedua metode ini yaitu : (a) Santri kurang persiapan dalam belajar, (b) Kurangnya jumlahnya tenaga pengajar, (c) Alokasi waktu menjadi kurang efisien, (3) Kelebihannya yaitu : (a) Santri menjadi aktif dalam belajar, (b) Menumbuhkan sikap sabar, tekun dan disiplin dalam diri santri, (c) Santri memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, (d) Ustadz lebih mudah mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan santri. (4) Kekurangannya adalah : (a) Persiapan santri terkadang kurang matang, (b) Pembelajaran terkadang tidak berjalan secara efisien, (c) Pembelajaran terkadang cenderung monoton. (4) Hasil belajar dengan kedua metode ini, santri dapat membaca, memahami dan menguasai materi dengan cukup baik. %Z Pembimbing: Dr. H. Maksudin, M.Ag,