TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Ahmad Baidowi, M.Si. ID - digilib55255 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55255/ A1 - Ahmad Fadloli Mubarok, NIM.: 08530087 Y1 - 2012/03/08/ N2 - Fenomena penafsiran al-Qur?an telah banyak mengalami perkembangan sejak dari era klasik hingga modern. Kondisi sosio-kultural pada setiap masa tertentu juga turut memberikan corak dan warna dalam diskursus ilmu tersebut. Sebagian berangkat dari asumsi al-Qur?an salih li kulli zaman wa makan, sehingga setiap penafsiran dituntut untuk mampu menjawab segala persoalan atau setidaknya masalah mendasar yang muncul dalam suatu masyarakat. Pada era kebangkitan umat Islam di Mesir sekitar tahun 1870-an umat Islam sedang semangat dan gencar untuk mengembangkan ilmu-ilmu sains dan teknologi yang telah lebih dahulu banyak dikuasai oleh bangsa Barat. Semangat ini juga merambah ke diskursus penafsiran al-Qur?an, sebagai respon atas realitas yang ada saat itu, sehingga muncullah tafsir bercorak saintis. Namun, dalam perkembangannya tafsir saintis ini menuai banyak pro dan kontra. Bagi kelompok yang kontra, corak semacam ini dinilai sebagai sebuah tindakan memaksakan penafsiran dengan mencocokcocokan penemuan ilmiah yang bersifat relatif dengan al-Qur?an yang bersifat kekal. Namun, hal ini tidak menyurutkan langkah beberapa tokoh yang pro dengan model tafsir saintis, salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh Tantawi Jauhari dengan penafsirannya yang akan dikaji dalam penelitian ini. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji penafsiran yang dilakukan oleh Tantawi Jauhari dalam kitab tafsir Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur?an al-Karim terbatas pada tema peredaran Bulan dalam al-Qur?an. Dengan menggunakan metode deskriptif-analisis dan pendekatan hermeneutika filosofis penulis hendak mengkaji pemikiran Tantawi Jauhari yang terkait dengan tema tersebut. Penafsirannya yang tergolong unik dan tidak sama dengan produk tafsir lain yang telah ada sebelumnya menjadi daya tarik tersendiri untuk diangkat sebagai tema penelitian. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ayat-ayat yang berbicara tentang peredaran Bulan menyimpan banyak isyarat yang kemudian bersesuaian dengan realitas dan dibuktikan dengan fakta ilmiah-empiris sains modern. Tantawi mengemukakan beberapa konsep tentang adanya keteraturan gerak orbital Bulan ketika beredar, bagaimana bentuk orbit Bulan, kecepatan orbital Bulan, serta titik-titik yang dilewati dalam masa peredaran. Pertama, Bulan tunduk pada kekuasaan Allah, sehingga terus-menerus beredar dan tetap berada dalam lintasan orbitnya. Keadaan seimbang ini yang membuat manusia dapat hidup dan bertahan di alam semesta. Kedua, Bulan beredar mengelilingi Bumi dan bersamaan dengan itu juga ia mengelilingi Matahari bersama Bumi. Dalam perjalanannya tersebut Bulan mengalami perubahan fase dan perpindahan posisi, yang bermanfaat untuk perhitungan waktu dan prediksi gerhana. Ketiga, sunnatullah yang menjalankan semua itu telah ditetapkan oleh Allah dengan perhitungan yang pasti dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dalam sebuah sistem yang integral, selalu berjalan secara bersamaan. sehingga memungkinkan bagi manusia untuk menghitungnya dan mengambil manfaat darinya, tentunya dengan bantuan ilmu astronomi, fisika, aljabar dan sebagainya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Peredaran Bulan KW - Al-Qur?an KW - Penafsiran KW - Tantawi Jauhari KW - Kitab Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur?an al-Karim M1 - skripsi TI - PEREDARAN BULAN DALAM AL-QUR?AN (STUDI ATAS PENAFSIRAN TANTAWI JAUHARI DALAM KITAB AL-JAWAHIR FI TAFSIR AL-QUR?AN AL-KARIM) AV - restricted EP - 153 ER -