TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. Muhammad Mansur, M. Ag. ID - digilib55277 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55277/ A1 - Mohamad Sulaiman Tashir, NIM.: 07530028 Y1 - 2012/03/08/ N2 - Dalam beberapa dekade ini, gejala-gejala kebangkitan agama makin nampak di masyarakat. Hal ini telah meruntuhkan, prediksi sebagian ilmuwan bahwa di zaman globalisasi agama akan kehilangan signifikansinya di tengah masyarakat. Diskursus fundamentalisme Islam pun mencuat seiring dengan keberadaannya yang mulai menimbulkan konflik, kekerasan, bahkan teror bagi yang lainnya. Dalam pada itu, Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu varian fundamentalisme Islam yang fenomenal, yaitu dengan karakter militansinya yang radikal untuk menegakkan amar makruf nahi munkar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini fokus pada studi karakteristik tafsir FPI dalam membangun argumen amar makruf nahi mukar. Permasalahan utama yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah; pertama, apakah yang melatarbelakangi berdirinya FPI? kedua, siapakah sumber eksponen-eksponen FPI? ketiga, bagaimana karakteristik tafsir FPI dalam membangun argumen amar makruf nahi mukar? dan keempat, bagaimana implikasi dari karakteristik tafsirnya? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian ini didapat dari penelitian pustaka dan lapangan. Penggalian sumber pustaka diperoleh melalui dokumen-dokumen otoritatif yang dikeluarkan FPI. Adapun objek lapangan yang menjadi sample adalah DPP FPI di Jakarta Pusat. Setelah data-data dikumpulkan dan diklasifikasi, kemudian diolah menggunakan metode deskriptif dan interpretatif melalui pendekatan interdisipliner. Dari penelitian ini didapatkan beberapa hasil temuan penting, sebagai berikut; Pertama, latar belakang organisasi FPI dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal, terutama krisis moral bangsa dan respon terhadap adanya konspirasi Barat. Sedangkan faktor internal yaitu pemahaman keislaman tentang doktrin amar makruf nahi munkar. Kedua, Habib Rizieq menjadi eksponen paling otoritatif dalam membentuk konstruksi gerakan FPI. Ketiga, karakteristik tafsir FPI adalah skriptualis-tekstual dengan ciri khas tanpa analisis bahasa, tanpa melacak konteks historis dan sastra sebuah teks, dan lebih pada kolektor ayat dan hadis. Dalam pada itu, model penfsiran FPI telah mengonstruk legalisasi kekerasan untuk menegakkan amar makruf nahi mukar. Keempat, implikasi dari tafsir skriptualis-tekstual tersebut menyebabkan penafsiran yang atomistik, sehingga memunculkan klaim kebenaran yang akhirnya memonopoli tafsir. Sedangkan imlikasinya dalam ranah praksis adalah mereka dengan mudahnya dapat menggunakan aksi kekerasan atau anarkisme yang mengatasnamakan agama, sehingga setiap saat akan menjadi bahaya laten bagi kondisi sosial-politik di Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa hal yang menunjukkan ketidakkonsistensian FPI dalam memegang karakteristik tafsirnya, misalnya menakwilkan Q.S. al-Anfa>l (8): 33. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tafsir KW - Front Pembela Islam KW - Studi Argumen KW - Al-Amru Bi Al-Ma?ruf Wa Al-Nahyu ?An Al-Munkar) M1 - skripsi TI - KARAKTERISTIK TAFSIR FRONT PEMBELA ISLAM (STUDI ARGUMEN TENTANG AL-AMRU BI AL-MA?RUF WA AL-NAHYU ?AN AL-MUNKAR) AV - restricted EP - 162 ER -