%A - Abdul Rozak %T POLA KOMUNIKASI PENGARUSUTAMAAN MODERASI BERAGAMA DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN KABUPATEN KEBUMEN PROPINSI JAWA TENGAH %X Tingginya kasus intoleransi beragama disertai dengan kekerasan, telah terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir menimbulkan ketidakharmonisan hubungan antar agama dan mengganggu interaksi masyarakat dalam kehidupan beragama. Fenomena tersebut mendorong Kementrian Agama menetapkan kebijakan dan melakukan langkah-langkah kongkret dalam menerapkan konsep moderasi beragama, guna mencegah meluasnya kasus intoleransi. Hal yang sama juga dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Riset ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dalam pengarusutamaan moderasi beragama di kedua Propinsi tersebut yang direpresentasikan oleh Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kebumen. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, observasi langsung dilapangan, wawancara disertai focus grup diskusi kepada pejabat Kementrian Agama, tokoh agama, dan para penyuluh agama Islam di kedua lokasi sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan moderasi beragama . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Kementrian Agama Provinsi DIY dan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah telah mengimplementasikan kebijakan moderasi beragama melalui tiga bentuk: sosialisasi, institusionalisasi, dan evaluasi kegiatan. Selanjutnya, studi ini menemukan bahwa pola komunikasi yang dikembangkan dalam pengarusutamaan moderasi beragama relatif sama, yaitu berpusat pada pimpinan formal dan tokoh agama di masyarakat. %K Pola komunikasi, pengarusutamaan, moderasi beragama %D 2022 %C Yogyakarta %I LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib55647