TY - CHAP CY - Yogyakarta ID - digilib55741 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55741/ A1 - Siti Maimunah, - Y1 - 2022/// N2 - Teori fenomenologi tidak mempelajari fakta sosial secara langsung, tetapi memusatkan perhatiannya pada bagaimana proses terbentuknya fakta sosial itu. Hal ini berbeda dengan paradigma fakta sosial yang mempelajari fakta sosial sebagai pemaksa terhadap tindakan individu. Fenomenologi mempelajari bagaimana individu ikut serta dalam proses pembentukan dan memelihara fakta sosial yang memaksa mereka itu. Teori fenomenologi berpendirian bahwa tindakan seseorang menjadi suatu hubungan sosial, apabila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu dan orang lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Pemahaman ini sangat menentukan terhadap kelangsungan proses interaksi sosial. Konsep intersubyektivitas mengacu kepada suatu kenyataan bahwa kelompok-kelompok sosial saling menginterpretasikan tindakannya masing-masing dan pengalaman mereka juga diperoleh melalui cara yang sama seperti yang dialami dalam interaksi secara individual. Faktor saling memahami satu sama lain, baik antar individu maupun kelompok sangat diperlukan untuk terciptanya kerjasama. Secara singkat dapat dikatakan bahwa interaksi sosial terjadi dan berlangsung melalui penafsiran dan pemahaman tindakan masing-masing, baik antar individu maupun kelompok. Ada empat unsur pokok dalam teori ini, yaitu: Pertama, memperhatikan aktor, untuk mendapatkan data mengenai tindakan sosial sesubyektif mungkin. Hal ini didasarkan pada pendirian bahwa tingkah laku yang tampak secara obyektif yang nyata itu sebenarnya hanya merupakan sebagian saja dari keseluaruhan lingkah lakunya. Oleh karena itu, suatu pendirian yang salah jika orang beranggapan bahwa seseorang dapat memahami keseluruhan tingkah-laku seseorang hanya dengan memperhatikan tingkah laku yang nampak atau konkrit saja. Kedua, memusatkan kepada kenyataan yang penting dan sikap yang alamiah (natural attitude). Hal ini karena tidak mungkin mengamati seluruh gejala kehidupan sosial, oleh karena itu difokuskan kepada gejala yang penting dari tindakan seseorang sehari-hari dan yang alamiah. Ketiga, memusatkan perhatian kepada yang mikro dengan mempelajari proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial pada tingkat interaksi individual untuk memahaminya dalam hubungannya dengan situasi tertentu. Keempat, memperhatikan pertumbuhan, perubahan dan proses. Norma-norma atau aturan-aturan yang mengendalikan tingkah-laku manusia dinilai sebagai hasil interpretasi aktor terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya. PB - Idea Press KW - Penelitian Sosial KW - Pendekatan Fenomenologi SN - 978-623-484-036-0 TI - Pendekatan Fenomenologi Dalam Penelitian Sosial SP - 127 AV - public EP - 151 T2 - Bunga Rampai Cakrawala Penafsiran Ilmu-ilmu Budaya ER -