@incollection{digilib55770, booktitle = {Cakrawala Penafsiran Ilmu-ilmu Budaya}, title = {Syaikh Sulaiman Ar-Rasuli Penjaga Ajaran Ahl Al-Sunnah wa Al-Jam{\^a}?ah Di Minangkabau (1908-1970 M}, author = {- Zuhrotul Latifah}, address = {Yogyakarta}, publisher = {Idea Press}, year = {2022}, pages = {69--92}, keywords = {Syaikh Sulaiman Ar Rasuli, Ahlusunnah wal jama'ah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55770/}, abstract = {Kondisi keagamaan daerah Minangkabau menjelang perjuangan Syaikh Sulaiman ar-Rasuli terjadi ?konflik? antara kaum muda dengan kaum tua. Gerakan pembaharuan yang dilancarkan kaum muda telah melahirkan konflik berkepanjangan di antara umat Islam di sana karena dinilai mengganggu kehidupan keagamaan yang telah mapan. Kaum muda bekeinginan agama Islam itu bersih dari unsur-unsur yang tidak ada dasar hukumnya dari Islam sendiri, tetapi cara yang digunakan memunculkan sikap antipasti bahkan melawan mereka. Bagi kaum tua faham Ahl al-Sunnah wa al-Jam{\^a}?ah dalam akidah dan mazhab Syafi?i dalam bidang ibadah sejak awal telah menguasai pengajaran Islam di Indonesia pada umumnya dan Minangkabau pada khususnya, sehingga gerakan pembaharuan oleh kaum muda sebagai ?ancaman? kemapaman itu. Syaikh Sulaiman ar-Rasuli merupakan tokoh terkemuka dari kelompok kaum tua yang gigih mempertahankan dan mengembangkan faham Ahl al-Sunnah wa al-Jam{\^a}?ah dan mazhab Syafi?i. Dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan faham Ahl al-Sunnah wa al- Jam{\^a}?ah dan mazhab Syafi?i ini dilakukan melalui jalur pendidikan dan politik. Ia ingin mempertahankan dan mengembangkan faham keagamaan itu melalui pendidikan dan politik. Perti yang didirikan oleh Syaikh Sulaiman ar-Rasuli pada awalnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang bertujuan untuk memajukan pengajaran agama Islam dan memperbaiki kepentingan ulama-ulama, guru-guru sekolah agama terutama sekolah-sekolah Tarbiyah Islamiyah, dalam perjalanan sejarahnya kemudian berubah menjadi partai politik. Sebenarnya perubahan itu tidak bisa dilepaskan dari kepentingan keagamaan guna menjaga dan mendapatkan perlindungan pelaksanaan faham Ahl al- Sunnah wa al-Jam{\^a}?ah dalam bidang akidah dan mazhab Syafi?i dalam bidang ibadah.} }