%0 Journal Article %A ZAMZAM AFANDI, %D 2008 %F digilib:558 %I Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %J /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah Vol. 39 No. 1 January - June 2001/ %K Al-Khitab, Al-Hubbi, At-Turath, Al-Arabiy, Al-Falsafi, Al-kalami %T AL-KHITAB AL-HUBBI FI AT-TURATH AL-ARABIY AL-FALSAFI WA AL-KALAMI WA AT-TASAWWUFI WA AL-ADABI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/558/ %X bDi antara pengetahuan yang pernah berkembang begitu pesat dan dominan dalam tradisi intelektual Islam adalah : ilsafat, Kalam, Tasawwuf disamping bidang kesusasteraan. hampir segala persoalan kemanusiaan menjadi objek kajiab disiplin tersebut. Salah satunya adalah persoalan cinta. Artikel ini berupaya mengkaji masalah cinta dalam diskursus berbagai disiplin diatas secara umum. Dalam cabang filsafat, diskursus cinta terkait erat dengan dua persoalan: masalah penciptaan alam, kedua terkait dengan akibat-akibat dari gerak alam itu sendiri. Pandanagn pertama ini dapat dengan jelas kita jumpai dalam pemikiran tokoh semisal Ibnu Qayyim al-Jauziyah, sedangkan pandangan kedua dikembangkan oleh para filosof yang tergabung dalam kelompok Ikhwan al-Shafa. Sementara itu, dalam cabang tasawwuf, diskursus cinta memiliki maknanya sendiri. Cinta bagi para sufi tidak lagi sekedar persoalan hubungan emosional antara sesama manusia, atau sekedar konsep-konsep seperti yang dipikirkan oleh para filososf dan teolog. Lebih dari semua itu, cinta bagi mereka telahmenjadi medium atau jembatan tertinggi yang menghubungkan langsung dan bahkan sebagai pemersatu antara mereka dengan Tuhan (ittihad). Pengertian ini pula sekaligus yang membedakan cinta dalam diskursus sastra yang hanya membatasi dalam soal hubungan antara sesama manusia