@phdthesis{digilib55968, month = {December}, title = {KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCEGAH TERJADINYA PERILAKU BULLYING PADA SISWA KELAS V SDI AL AZHAR 31 YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 17104080076 Rasta Kurniafara}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Inggit Dyaning Wijayanti, M.Pd.}, keywords = {Kemampuan Guru, Pencegahan Bullying, School Bullying}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/55968/}, abstract = {Terjadinya bullying di lingkungan satuan pendidikan dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru mengenai perilaku bullying, baik mengenai penyebabnya, dampak, atau cara menghadapinya. Untuk menghindari terjadinya bullying dibutuhkan usaha dengan membangun pemahaman bersama mengenai bahaya bullying dengan tujuan yang jelas, yaitu mengurangi hingga menghilangkan bullying dari dunia pendidikan. Sebagai bentuk pencegahan perilaku bullying pada siswa, seorang guru harus mampu membuat strategi atau langkah-langkah awal dan alternatifnya dengan menggunakan beberapa kemampuan yang harus dimiliki. Dalam melaksanakan sebuah kebijakan mencegah terjadinya perilaku bullying terdapat hambatan yang dialami oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kemampuan guru kelas V dalam mencegah terjadinya perilaku bullying pada siswa, 2) mengetahui hambatan yang dialami guru kelas V dalam mencegah terjadinya perilaku bullying pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Subjek penelitian ini meliputi guru kelas dan siswa kelas V. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan guru kelas dalam mencegah terjadinya perilaku bullying ialah (1) menanamkan nilai-nilai kebaikan dan moral dalam kehidupan sehari-hari, bertanggung jawab atas perkembangan kepribadian siswa, membangun pemahaman bersama mengenai bahaya perilaku bullying, menciptakan alternatif solusi atas bullying, mengaktualisasi diri dengan memberikan gambaran diri yang positif di sekolah, mencontohkan keteladanan budi pekerti luhur melalui kompetensi kepribadian, menciptakan lingkungan bebas bullying melalu suasana belajar kondusif, harmonis, dan tidak diskriminatif, menjalankan pengawasan serta pemantauan rutin area sekolah. Serta memiliki peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan program bimbingan konseling di kelas. Hambatan dalam kemampuan guru kelas dalam mencegah terjadinya perilaku bullying ialah (2) sikap tertutup dari siswa atau orang tua dalam menjelaskan permasalahan yang terjadi pada siswa.} }