@phdthesis{digilib56001, month = {October}, title = {IMPLEMENTASI METODE BARU SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN KAIDAH NAHWU-SHARAF DI MADRASAH SALAFIYAH III MUSTAWA KHAMIS PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA TAHUN 2022}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18104020086 Umi Hanik}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Agung Setiyawan, S.Pd.I., M.Pd.I,}, keywords = {Bahasa Arab, Metode Sorogan, Na{\d h}wu-{\d S}haraf}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56001/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode baru sorogan yang dilaksanakan dalam pembelajaran na{\d h}wu-{\d s}haraf di Madrasah Salafiyah III Mustawa Khamis PP.Al-Munawwir Komplek Q, mengetahui perbedaan metode lama sorogan dengan metode baru sorogan, dan mengetahui kelebihan dan kekurangan lama di Madrasah Salafiyah III Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan merupakan penelitian lapangan (field research). Subjek dalam penelitian ini adalah santriwati mustawa khamis, raisah pengampu sorogan mustawa khamis dan pengurus Madrasah Salafiyah III bidang sorogan PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan analisis data kualitatif yang digunakan yaitu analisis data model Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa: (1)Metode baru sorogan yang digunakan di PP. Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta sudah berjalan dengan baik. (2)Metode baru sorogan ini memiliki keunikan karena berbeda dengan metode sorogan pada umumnya dalam hal pelaksanaannya, karena metode baru sorogan ini menggunakan sistem pembelajaran diskusi atau musyawarah kelompok yang dipimpin oleh satu raisah pengampu. (3)Faktor pendukung pelaksanaan metode baru sorogan ini diantaranya: kesiapan mental, fisik, dan materi pada raisah dan santri, metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan santri, santri mudah memahami materi yang dikaji, sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan metode baru sorogan diantaranya: kurangnya persiapan rasiah dan santri dari segi mental, fisik, maupun materi, raisah yang kurang menguasai materi dan minimnya bekal pemahaman na{\d h}wu-{\d s}haraf, santri maupun raisah ngantuk dan lelah saat pembelajaran, dikarenakan padatnya kegiatan diluar pondok.} }