TY - THES N1 - Promotor I: Prof. Dr. H. Sangkot Sirait, M.Ag. dan Promotor II: Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W., Ph.D. ID - digilib56018 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56018/ A1 - Nur Hamzah, NIM.: 1900016047 Y1 - 2022/11/15/ N2 - Disertasi yang saya tulis ini memperlihatkan fakta praktik pengasuhan yang telah bergeser atau berubah. Hal itu terjadi sebab para muslim Melayu perkotaan menurunkan kesadaran tentang kelas sosial dan corak ekspresi beragama mereka ke dalam praktik pengasuhan. Perubahan praktik pengasuhan tersebut diketahui ketika membandingkan praktik pengasuhan muslim Melayu perkotaan sebelumnya dengan praktik pengasuhan muslim Melayu perkotaan saat ini. Perbedaannya dapat dilihat dari rumusan tujuan, metode, dan materi pengasuhan. Riset ini bertujuan untuk meneliti praktik pengasuhan orang tua muslim Melayu perkotaan. Metode penelitian menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Alasan penggunaan grounded theory adalah untuk mengembangkan teori. Informan penelitian adalah orang tua muslim Melayu kota kelas menengah sebanyak 18 orang dengan karakteristik pegawai sektor formal atau nonformal, pendidikan S-1, dan memiliki anak berusia 0?8 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, survei, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori dari Strauss dan Corbin dengan tahapan open coding, axial coding, dan selective coding. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Kesimpulan menunjukkan bahwa, pertama, habitus muslim Melayu perkotaan kelas menengah dapat dicermati dari perilaku dan pilihan mereka terhadap selera atau gaya hidup. Muslim Melayu perkotaan kelas menengah juga tercermin dalam ekspresi keberagamaan yang dikelompokkan menjadi corak moderat-tradisional, moderat-modern, dan islamis-puritan. Kedua, praktik pengasuhan muslim Melayu perkotaan kelas menengah dapat digambarkan sebagai berikut. a) Berkaitan dengan tipe pola asuh, orang tua kelompok moderat-tradisional dan islamis-puritan lebih dominan melakukan pola asuh otoriter, sementara orang tua kelompok moderat-modern menggunakan pola asuh otoritatif. b) Terdapat tiga komponen, yaitu tujuan, materi, dan metode pengasuhan, yang dipahami sebagai tindakan. Adapun tindakan tersebut dilakukan berdasarkan kesadaran kelas sosial, alat perjuangan kelas, tindakan penegasan identitas sosial, tindakan melakukan upaya dominasi simbolis, praktik distingsi sosial, dan alat mekanisme bertahan. Dengan demikian, telah terjadi perubahan dalam orientasi dan makna pengasuhan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - ekspresi beragama; muslim Melayu; pola asuh M1 - doctoral TI - HABITUS MUSLIM MELAYU PERKOTAAN DI PONTIANAK: Perubahan Praktik Beragama dan Pengasuhan dalam Pendidikan Islam Anak Usia Dini AV - restricted EP - 314 ER -