%0 Thesis %9 Masters %A M. Affan Iskandar, NIM.: 18200010221 %B PASCASAJANA %D 2022 %F digilib:56169 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Budaya, Maja Labo Dahu, Bimbingan Dan Konseling, Islam, Indigenous Psychology. %P 101 %T KONSEP PENGENDALIAN DIRI DALAM BUDAYA MAJA LABO DAHU DAN IMPLIKASINYA DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56169/ %X Penelitian ini membahas tentang pengendalian diri dalam budaya maja labo dahu dan implikasinya dalam bimbingan dan konseling Islam. Rendahnya pengendalian diri membuat seseorang jatuh pada tindakan implusif dan penyimpangan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena pengendalian diri yang rendah. Pembentukan pengendalian diri dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang bersembunyi dibalik pola asuh. Hubungan antara budaya dan kepribadian sangat erat. Hal ini dibuktikan dengan realitas kehidupan dan penelitian antropologis dan psikologis yang dilakukan melalui penelitian empiris melalui pengamatan, tes proyeksi dan kisah hidup dalam masyarakat dan budaya tertentu. Dengan demikian perwujudan perilaku seseorang yang muncul sangat lekat dengan budayanya, hal tersebut kemudian dapat dikaji dengan indigenous psychology. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pengendalian diri dalam budaya maja labo dahu dan implementasinya dalam bimbingan dan konseling Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengendalian diri dalam budaya maja labo dahu dimulai dengan kawara weki yaitu kesadaran akan pikiran, perkataan, dan perbuatan, dodopu weki, sebagai konsep untuk senantiasa bercermin pada dirinya sendiri, kalembo ade merupakan penerimaan segala sesuatu dengan hati lapang maja, dahu, dan kemudian seseorang akan sampai pada proses konco’i bandai weki ndai yaitu tidak melakukan perbuatan yang dapat menjatuhkan harga dirinya. Sedangkan implementasi dalam bimbingan dan konseling nilai-nilai budaya maja labo dahu dijadikan sebagai etika konselor dalam memberikan bantuan kepada individu dengan kultur budaya orang Bima, Etika konselor dalam memberi bantuan terhadap konseli yang berlatar belakang budaya Bima harus mengacu pada aturan yang mengikat atau berlaku sesuai dengan norma-norma di mana konseli itu berasal, dalam hal ini nilai-nilai budaya maja labo dahu yang dapat dijadikan sebagai etika konselor. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengendalian diri dalam budaya maja labo dahu tentang bagaimana seseorang mampu menghargai dirinya sendiri (konco’i bandai weki ndai), hal tersebut dilakukan dengan cara tidak berbuat sesuatu yang dapat merendahkan harga dirinya, untuk dapat menghargai diri sendiri diawali dengan kesadaran (kawara) dan evaluasi diri (dodopu weki). %Z Pembimbing: Dr. Nurus Sa'adah, S.Psi., M.Si., Psi