@mastersthesis{digilib56219, month = {December}, title = {TEKNIK MOTIVATIONAL INTERVIEWING DALAM MENUMBUHKAN MAKNA HIDUP RESIDEN REHABILITASI NARKOBA DI KLINIK PRATAMA SEGAR WARAS BNN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20200012045 Sahrul Karim}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W., Ph.D.}, keywords = {Teknik Motivational Interviewing, Makna Hidup, Residen Rehabilitasi, Narkoba}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56219/}, abstract = {Setiap manusia memiliki keinginan dalam menetapkan dan menemukan makna hidupnya. Makna hidup didapatkan melalui penghayatan mendalam terhadap peristiwa yang terjadi didalam hidup penyalahgunaan narkoba.yang dianggap penting dan berharga. Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah sosial yang terus berkembang hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses konseling dengan teknik motivational interviewing oleh konselor yang memiliki masalah dalam memahami makna hidup kepada penyalahguna narkoba (residen rehabilitasi). Tujuan penelitian ini juga adalah untuk menggambarkan konseling dengan teknik motivational interviewing dalam menumbuhkan makna hidup seorang residen agar dapat menemukan makna hidupnya. Metode penelitian ini adalah kualitatif-analisis dengan pendekatan fenomenologis. Partisipan adalah residen rehabilitasi di Klinik Pratama Segar Waras berjumlah dua orang. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara semi-struktur, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan teknik motivational interviewing oleh konselor dalam menumbuhkan makna hidup residen rehabilitasi narkoba terdiri atas lima tahapan, yakni tahapan asesmen, ekspresi empati, mengembangkan diskrepansi, menerima resistensi, dan mendukung efikasi diri. Semua ini menunjukkan bahwa penumbuhan makna hidup dengan teknik motivational interviewing adalah efektif agar residen merasakan makna hidup dengan menerima keadaan yang terjadi pada dirinya, mengikuti kegiatan-kegiatan di lembaga, lebih mendekatkan diri kepada Allah, membangun motivasi, tujuan, dan harapan setelah rehabillitasi dan menjaga diri agar tidak kambuh kembali.} }