@phdthesis{digilib56454, month = {August}, title = {PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA MASA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SMPN 1 GARUM KABUPATEN BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18104090035 Zaidatul Ukrima}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Dr. Subiyantoro, M.Ag.}, keywords = {kepala sekolah; kinerja guru; Revolusi Industri 4.0}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56454/}, abstract = {Latar belakang penulisan skripsi ini adalah adanya temuan kasus di lapangan bahwa kepala sekolah mengampu dua lembaga dalam satu periode jabatan sehingga mempengaruhi kinerja guru di sekolah. Kebijakan perubahan model pembelajaran yang diterapkan juga berpengaruh terhadap peran kepala sekolah dalam meningkatkan kopetensi kinerja guru disekolah. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan guna mengetahui peran yang sudah dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada masa revolusi industri 4.0. Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data yang menggunakan observasi lapangan, wawancara mendalam serta dokumentasi. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep dan peran yang sudah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada masa revolusi industri 4.0 adalah dengan menerapkan EMASLIM. Educator (memberikan edukasi kepada guru), manager (mengelola seluruh kegiatan yang ada di sekolah), administrator (memastikan pencatatan disekolah dikelola dengan baik), supervisor (mensupervisi seluruh kegiatan di sekolah, termasuk guru dan tenaga kependidikan), leader (memimpin dan memberi teladan yang baik), innovator (memberikan pembaruan di bidang KBM dan kegiatan lain yang ada di sekolah) dan juga motivator (menghimbau kepada semua warga lingkunagan sekolah untuk terus meningkatkan kinerja). Pada pembahasan juga dikemukakan strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yakni mencipatakan lingkungan kerja yang kondusif, melakukan pendekatan formal dan nonformal serta memberikan penghargaan maupun peringatan kepada guru. Dalam penelitian juga ditemukan faktor pendukung untuk menunjang peningatan guru oleh kepala sekolah dengan pengalaman kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi yang baik kepada guru serta sarana dan prasarana pendukung pembelajaran sudah memadai, dan juga pembinaan melalui IHT (In house Training) dan workshop. Sedangkan faktor penghambat peran kepala sekolah untuk menunjang peningkatan kinerja guru pada masa revolusi 4.0 yakni dengan kepala sekolah mengampu dua lembaga sekaligus dalam satu masa periode jabatan, kedisiplinan guru terkait dengan tugas sebagai pendidik dan faktor dari siswa seperti ekonomi dan kelengkapan sarana maupun prasarana.} }