%A NIM.: 18105030041 Umi Ilmatin Nafiah %O Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag %T KONSEP EMOSI SEDIH DAN PENGENDALIANNYA DALAM AL-QUR’AN (PENDEKATAN TEMATIK TERM ASAFA, HUZN, DAN ASA) %X Pengekspresian emosi sedih yang dilakukan secara berlebihan agaknya menjadi keputusan yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, fenomena tersebut dapat menularkan getaran tidak sehat bagi orang lain. Upaya pengendalian emosi menjadi salah satu hal yang sebaiknya dilakukan oleh individu ketika mengalami kesedihan. Dalam al-Qur’an, konsep emosi sedih dapat ditemukan dalam beberapa kata yaitu asafā, ḥuzn, dan asā. Penelaahan lebih lanjut terhadap ketiga kata tersebut dalam al-Qur’an diharapkan mampu memberikan gambaran terkait pengendalian emosi kesedihan. Selain itu al-Quran sebagai syifa>’ (penyembuh) juga memberikan peluang untuk dikaji lebih dalam agar dapat ditemukan solusi terkait pengendalian emosi kesedihan. Dengan demikian, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemaknaan kata asafā, ḥuzn, dan asā dalam al-Qur’an dan pengendalian emosi yang terkandung dalam ayat-ayat yang memuat kata tersebut. Penelitian ini menggali lebih lanjut makna kata asafā, ḥuzn, dan asā dengan pendekatan tafsir tematik. Adapun data yang digunakan adalah ayat-ayat yang berbicara tentang asafā, ḥuzn, dan asā beserta penafsirannya. Penelitian dilakukan dengan menghimpun semua ayat yang berbicara mengenai terma asafā, ḥuzn, dan asā, menelaah asbab an-nuzul ayat serta menganalisis konteks yang dibicarakan dari setiap ayat menggunakan penafsiran-penafsiran. Adapun untuk meneliti terkait pengendalian emosi kesedihan, penulis menggunakan pendekatan psikologi terhadap penafsiran-penafsiran ayat yang berbicara mengenai terma asafā, ḥuzn, dan asā. Dari langkah penafsiran tematik terkait konsep kesedihan dan pengendaliannya dalam al-Qur’an, ditemukan beberapa hasil dari penelitian ini: penggunaan asafā berkaitan dengan kesedihan yang berpotensi disertai kemarahan. Ḥuzn dipergunakan untuk mewakili kesedihan secara umum baik yang ringan maupun kesedihan yang berat karena pada dasarnya ḥuzn merupakan lawan kata dari kebahagiaan. Adapun penggunaan term asā menunjuk pada kepiluan yang berawal dari kehilangan atau rasa kasihan. Bentuk pengendalian emosi sedih dalam al-Qur’an atas penafsiran ayat-ayat yang mengandung asafā, ḥuzn, dan asā adalah 1) Dzikrullah. 2) Berdoa. 3) Mengalihkan fokus dari sumber penyebab sedih. 4) Atribusi positif. 5) Bersabar. 6) Menerima ketetapan Allah dengan lapang dada. 7) Menguatkan diri dengan penghayatan akan kebersamaan Allah bersama hambanya. %K Emosi, Perasaan Sedih, Ayat-ayat Asafa, Ḥuzn, dan Asa %D 2022 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib56547