@phdthesis{digilib56549, month = {September}, title = {KARAKTERISTIK MUSHAF AL-QUR?AN CETAK SINGAPURA KOLEKSI MASJID AGUNG PAKUALAMAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105030071 Alma Naina Balqis}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Achmad Yafik Mursyid, M.A}, keywords = {Mushaf Cetak, Manuskrip, Corrupt}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56549/}, abstract = {Kajian mushaf cetak kuno di Indonesia didominasi oleh Mushaf Cetak Bombay dan Mushaf Bahriyah Turki. Faktor ini dipengaruhi karena luasnya persebaran kedua mushaf tersebut oleh para pedagang di Nusantara pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Selain itu Mushaf Bombay dan Mushaf Bahriyah menjadi acuan dalam pencetakan Mushaf Al-Qur?an Standar Indonesia bersama dengan Mushaf Braille. Akan tetapi dalam waktu yang hampir bersamaan terdapat mushaf cetak kuno lain di Indonesia yang kurang mendapat perhatian seperti halnya kedua mushaf di atas. Mushaf cetak kuno tersebut merupakan mushaf cetakan Singapura yang sebagian besar digunakan di kalangan kerajaan. Adanya kajian ini berusaha untuk memunculkan kajian baru dalam ranah penelitian mushaf cetak, khususnya terkait eksistensi dan pengaruh mushaf cetakan Singapura Koleksi Masjid Agung Pakualaman terhadap perkembangan mushaf cetak di Indonesia. Objek dari penelitian ini berupa kajian Mushaf Al-Qur?an Cetak Singapura Koleksi Masjid Agung Pakualaman yang dikaji menggunakan pendekatan filologi untuk mengungkap karakteristik mushaf kuno. Pemilihan Filologi sebagai alat bantu penelitian didasarkan pada beberapa aspek di antaranya: 1) Kajian Mushaf Al-Qur?an Cetak Singapura memerlukan alat bantu Filologi berupa ilmu kodikologi dan tekstologi untuk membedah karakteristik mushaf kuno. 2) Kajian mushaf Al-Qur?an kuno di Pura Pakualaman dapat dikatakan masih sedikit karena kurangnya sumber daya manusia yang menguasai Ilmu Filologi. Penelitian ini diolah menggunakan metode deskriptif-analitik dengan data primer berupa Mushaf Al-Qur?an Cetak Singapura koleksi Masjid Agung Pakualaman dan data sekunder berupa buku ?Filologi Indonesia: Teori dan Metode? dan ?Suhuf: Jurnal Kajian Al-Qur?an dan Kebudayaan? yang berkaitan dengan karakteristik dan aspek sosial-budaya pada mushaf kerajaan. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya gambaran karakteristik dan pola persebaran Mushaf Al-Qur?an Cetak Singapura di Indonesia. Mushaf ini menjadi mushaf cetak kuno di Indonesia yang digunakan di lingkungan kerajaan karena karakternya yang mencerminkan lambang kerajaan dalam beberapa hal di antaranya; Pertama, penggunaan Kertas Eropa sebagai alas naskah. Penggunaan kertas impor pada saat ini melambangkan bahwa pemakainya merupakan seorang bangsawan atau orang berpengaruh karena mampu membelinya. Kedua, iluminasi yang menghias bagian awal, tengah, dan akhir mushaf memiliki motif yang elegan dan warna yang dominan pada kuning keemasan, warna ini mencirikan kerajaan karena melambangkan kemewahan. Ketiga, tempat penemuan manuskrip-mushaf cetakan Singapura di Indonesia banyak terdapat di lingkungan kerajaan seperti halnya Keraton Surakarta, Kesultanan Kacirebonan, dan Pura Pakualaman Yogyakarta. Keempat, penggunaan kaidah Rasm ?U{\.s}m{\=a}n{\=i} dalam manuskrip ini hanya terjadi di beberapa tempat dan lebih cenderung kepada Rasm Iml{\=a}?i, sedangkan qir{\=a}?{\=a}t nya mengikuti qir{\=a}?{\=a}t Imam ?{\=A}shim riwayat Hafs.} }