@phdthesis{digilib56569, month = {October}, title = {KEKERASAN SIMBOLIK DI SEKOLAH (TINJAUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN DI SALAH SATU SMA ISLAM SWASTA DI KOTA BEKASI)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105040019 Hafish Insan Nurdin}, year = {2022}, note = {Pembimbing: M. Yaser Arafat, M.A}, keywords = {Perikalu Kekerasan, Kekerasan Simbolik, Lembaga Pendidikan Islam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56569/}, abstract = {Kekerasan simbolik merupakan sebuah kekerasan yang tidak mudah dilihat secara kasat mata, seringkali terjadi di setiap aspek kehidupan dengan mekanisme melalui bahasa, cara berpikir dan cara bertindak. Oleh sebab itu dampak yang di berikan sangat jelas, yaitu mengakibatkan gejala psikologis meliput rasa cemas, takut, depresi bahkan trauma yang berkepanjangan. Tidak terkecuali dalam dunia Pendidikan, khususnya di salah satu SMA Islam swasta di Bekasi. Realita yang direpresentasikan dalam bentuk sistem, komunikasi dan kebijakan perlu ditinjau kembali, karena bertendensi terhadap tindakan kekerasan simbolik. Untuk menyikapinya, siswa dan guru perlu membangun interaksi yang harmonis ditambah dorongan semangat intelektual dan moral dalam diri mereka demi kepentingan meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis serta mengetahui bentuk-bentuk kekerasan simbolik, representasi mekanisme kekerasan simbolik, penyebab kekerasan simbolik, situasi dan kondisi tindakan kekerasan simbolik pada saat proses kegiatan belajar mengajar di salah satu SMA Islam swasta di Bekasi. Dalam beberapa kasus kekerasan simbolik yang terjadi di berbagai daerah pada konteks ini di lingkungan sekolah, memiliki beragam cara dan tujuan yang berbeda-berbeda. Namun, yang kerap kali terjadi melalui komunikasi secara verbal berupa ?penuturan? maupun ?ujaran? serta perilaku non-verbal. Dengan demikian, diharapkan adanya penelitian ini memberikan pemahaman mendalam terkait dengan kekerasan simbolik di lingkungan sekitar. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk meluaskan objektifitas makna serta identifikasi permasalahan melalui interaksi, sikap dan tindakan secara sadar maupun tidak sadar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Teori yang diaplikasikan menggunakan teori kekerasan simbolik perspektif Pierre Bourdieu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa bentuk-bentuk yang ditemukan berupa paksaan, ancaman, perintah dan peringatan. Adanya tindak kekerasan simbolik ini melalui intervensi habitus yang dilakukan oleh pihak dominan. Guru dan pihak sekolah sebagai pemilik kewenangan telah melestarikan habitus mereka. Dampak dari kekerasan simbolik terhadap peserta didik yakni berpotensi besar menghancurkan segala bentuk kesadaran secara utuh meliputi kesadaran bersikap, berpikir maupun cara bertindak seseorang.} }