%0 Thesis %9 Masters %A Sulthan, NIM.: 19205032066 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2022 %F digilib:56605 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Syifa´, Ma‘na-Cum-Maghza, al-Isra %P 125 %T PENAFSIRAN Q.S. AL-ISRA [17]: 82 (ANALISIS KONSEP PENYEMBUHAN DALAM AL-QUR'AN PERSPEKTIF MA’NA-CUM-MAGZHA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56605/ %X Penelitian ini menjelaskan perdebatan tentang syifā´ di dalam al-Qur’an. Perbedaan penafsiran antara kalangan mufassir klasik, pertengahan dan kontemporer tentang al-Qur’an sebagai penawar penyakit hati dan menyembuhkan penyakit psikis serta fisik. Perbedaan pendapat mengenai kata syifā´ dan pengaruhnya pada masa pandemi yang menyebabkan kepercayaan terhadap al-Qur’an sebagai kitab suci menjadi terganggu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode ma‘nā-cum-maghzā untuk menganalisis data. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan al-ma’nā al-tārikhī, al-maghzā al-tārikhī, dan al-ma’nā al-mutaharrik. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah al-Qur’an karena penelitian ini menggunakan metode untuk menafsirkan ayat terkait tema yang ingin diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah kitab tafsir, Buku dan artikel yang membahas seputar al-Qur’an, buku-buku yang bertema penyembuhan penyakit dalam al-Qur’an, al-Qur’an dan covid-19, dan jurnal atau karya tulis lain yang berhubungan dengan syifā´ Tesis ini menjawab tiga permasalahan, apa makna syifā´ yang sesuai dengan pembacaan al-ma’nā al-tārikhī. Perubahan apa yang terjadi dengan makna syifā´ dalam pembacaan al-maghzā al-tārikhī, dan apa pengaruh al-ma’nā al-mutaharrik pada perubahan makna syifā´ dan dampaknya dalam keadaan pandemi. Ma‘nā-cum-maghzā memiliki pembacaan yang berbeda dengan metode penafsiran sebelumnya. Bagaimana makna syifā´ pada abad ke-7, bagaimana makna syifā´ ditinjau dari kondisi masyarakat arab pada saat itu, dan bagaimana makna syifā´ dapat diaktualisasikan pada masa pandemi. Penelitian ini menemukan, pertama bahwa al-Qur’an yang diturunkan sebagai sebuah solusi atas kondisi yang dialami masyarakat. Fungsi al-Qur’an yang pertama, merupakan petunjuk untuk sehat. Kedua, kata syifā´ bermakna konsep penyembuhan yang terdapat cara mencegah terhadap penyakit menular. Kata syifā´ juga dapat memposisikan al-Qur’an sebagai media pengobatan. Ketiga, rahmat yang bermakna segala penyakit dapat disembuhkan dengan izin Allah. %Z Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A