TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Mahbub Ghozali ID - digilib56606 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56606/ A1 - Anshori, NIM.: 19205032081 Y1 - 2022/12/22/ N2 - Tafs?r al-Qur??n al-A??m yang dianggap sebagai tafsir bi al-riw?yah terbaik, tidak lepas dari subjektivitas Ibn Ka??r dalam penyusunannya. Pemilihan Ibn Ka??r atas riwayat Im?m A?mad dari berbagai riwayat yang ada sebagai legitimasi pemaknaan QS. al-Baqarah [2]: 22 mengenai larangan menyekutukan Allah merupakan bentuk ijtihad Ibn Ka??r dalam memaknai al-Qur?an. Hal ini mengindikasikan bahwa baik tafsir bi al-riw?yah maupun bi al-ra?y memiliki unsur subjektivitas. Karenanya, pengunggulan tafsir bi al-riw?yah yang dianggap lebih otoritatif atau objektif daripada bi al-ra?y yang dianggap subjektif, perlu digagas ulang. Adanya subjektivitas dalam penafsiran tidak bisa dilepaskan sepenuhnya dari diri penafsir, termasuk Ibn Ka??r. Subjektivitas tersebut dipengaruhi oleh sejarah atau sosio-historis yang melingkupi seorang penafsir. Pemikiran Ibn Ka??r disinyalir banyak dipengaruhi oleh gurunya, Ibn Taimiyyah. Keterpengaruhan tersebut terlihat dari kutipan Ibn Ka??r terhadap keterangan Ibn Taimiyyah mengenai persoalan prinsip penafsiran. Namun demikian, kecenderungan Ibn Ka??r terhadap gurunya dalam pemaknaan al-Qur?an tidak secara langsung diungkap olehnya. Karenanya, penelitian ini mencoba untuk mencari kecenderungan Ibn Ka??r, apakah mengarah kepada Ibn Taimiyyah atau ia memiliki pola tersendiri dalam menafsirkan al-Qur?an. Untuk dapat melihat subjektivitas serta model penafsiran Ibn Ka??r, penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas Julia Kristeva melalui mekanisme transformasi, transposisi dan oposisi sebagai perbandingan terhadap penafsir terdahulu. Selanjutnya untuk melihat kecenderungan serta adanya kemungkinan kepentingan Ibn Ka??r, menggunakan teori kritik tindakan komunikatif Habermas. Kemudian ayat-ayat yang menjadi sample untuk melihat penafsiran Ibn Ka??r ialah terkait ayat-ayat teologis pada QS. al-Baqarah [2]: 21-22; QS. al-Nis? [4]: 171; QS. al-An??m [6]: 100-103 dan QS. al-A?r?f [7]: 158. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibn Ka??r menggunakan mekanisme transformasi, transposisi dan oposisi terhadap penafsir terdahulu ketika memaknai ayat-ayat teologis. Pemaknaan tersebut mengarah pada ketunggalan makna, seperti pada QS. al-Baqarah [2]: 22, Ibn Ka??r melakukan penggiringan makna riwayat dari berbagai riwayat yang ada untuk dijadikan sebagai legitimasi pendapatnya. Hal ini menunjukkan kecenderungan subjektivitas Ibn Ka??r yang disinyalir disebabkan pengaruh dari gurunya, Ibn Taimiyyah dilihat dari sikap ketegasannya. Bedanya, Ibn Ka??r menyampaikannya dengan cara yang lebih halus melalui penggiringan makna riwayat pada ketunggalan makna. Kecenderungan subjektivitas ini kemudian dapat berimplikasi menempatkan al-Qur?an sebagai objek yang dianggap tidak memiliki makna. Padahal, dalam sebuah penafsiran diperlukan tindakan rasio komunikatif yang bersifat intersubjektif, yaitu menempatkan al-Qur?an sebagai subjek yang juga memiliki pemaknaannya sendiri. Melalui tindakan rasio komunikatif inilah ada upaya untuk menemukan kesepahaman makna antara pemaknaan yang dimiliki oleh penafsir dan makna yang dikehendaki oleh al-Qur?an sehingga dapat meminimalisir penafsiran sebagai legitimasi atas kecenderungan subjektivitas ideologi penafsir. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Ayat-Ayat Teologis KW - Tafsir Bi Al-Riwayah KW - Ibn Kasir M1 - masters TI - KECENDERUNGAN SUBJEKTIVITAS DALAM TAFSIR BI AL-RIWAYAH (STUDI ATAS PEMIKIRAN IBN KASIR DALAM TAFSIR AL-QUR?AN AL-?AZIM) AV - restricted EP - 176 ER -