eprintid: 56704 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/05/67/04 datestamp: 2023-02-28 03:38:30 lastmod: 2023-02-28 03:38:30 status_changed: 2023-02-28 03:38:30 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Teguh Ridho Nugraha, NIM.: 17105040007 title: PERJUANGAN KELOMPOK WARIA DALAM MENDAPATKAN KESETARAAN: STUDI TEORI REKOGNISI AXEL HONNETH ATAS PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: SA subjects: pon_pes divisions: jur_soa full_text_status: restricted keywords: minoritas; Pesantren Waria Al Fatah; perjuangan kesetaraan note: Pembimbing: Dr. Rr. Siti Kurnia Widiastuti, S.Ag., M.Ag., M.A. abstract: Pondok Pesantren Waria Al Fatah merupakan pondok pesantren yang berisikan santri waria yang kisaran umurnya di atas 30 tahun. Pesantren ini hanya ada satu di Indonesia yang menjadikan pesantren ini secara jumlah berada dalam posisi minoritas. selain itu, waria yang menjadi santri di pesantren ini juga bagian dari kelompok minoritas karena posisinya tersubordinat oleh kelompok mayoritas. Pesantren waria yang berada dalam posisi minoritas berupaya melakukan perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan melalui berbagai bentuk. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari sumber utama yaitu orang yang terlibat di pesantren waria, baik dari pengurus pesantren (2 orang), santri (3 orang), pendamping atau pengajar (1 orang) maupun masyarakat (2 orang) dengan metode wawancara terkait waria sebagai minoritas dan perjuangan yang dilakukan. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari literatur yang terkait dengan Pondok Pesantren Waria Al Fatah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teori rekognisi yang digagas oleh Axel Honneth. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: pertama, pesantren waria melakukan perjuangan dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama sebagai upaya untuk mendapatkan pengakuan di ranah yang paling dasar, atau Axel Honneth menyebutnya sebagai relasi cinta. Kedua, selain melakukan pendekatan dengan masyarakat, pesantren waria juga melakukan pendekatan dengan pemangku kebijakan dan pemerintah, yaitu Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata dan Bappeda DIY terkait untuk mendapatkan dukungan dalam program yang diselenggarakan oleh pesantren waria. Selain itu, perjuangan ini dilakukan untuk mendapatkan hal yang setara bagi seluruh warga negara, Honnneth menyebutnya dengan relasi hukum. Ketiga, pesantren waria juga melakukan perjuangan dengan cara melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, yaitu dengan Fatayat NU DIY, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Kristen Duta Wacana, Lembaga Bantuan Hukum Jogja dan Aliansi Jurnalis Independen. Kerjasama ini sebagai bentuk relasi solidaritas yang harus dilakukan demi terwujudnya kesetaraan dalam semua lapisan. date: 2022-12-14 date_type: published pages: 129 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Teguh Ridho Nugraha, NIM.: 17105040007 (2022) PERJUANGAN KELOMPOK WARIA DALAM MENDAPATKAN KESETARAAN: STUDI TEORI REKOGNISI AXEL HONNETH ATAS PONDOK PESANTREN WARIA AL FATAH YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56704/1/17105040007_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56704/2/17105040007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf